Dua

3.2K 529 41
                                    

   Suasana pagi ini yang seharusnya tenang, tapi tidak untuk kedua pemuda yang tinggal di kamar nomor delapan puluh tiga.

   Semuanya berawal dari si pemuda Kim yang terbangun lebih awal dan mulai menguasai kamar mandi. Seperti biasa.

   "Hyung! Kenapa kau lama sekali di dalam kamar mandi?! Cepatlah! Aku ada urusan di sekolah!"

   "Yak, Haruto! Jangan digedor, kau tidak tau apa aku sedang konsentrasi? Bersabarlah sedikit!"

   Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi lewat, dan kedua pemuda itu sudah bertengkar di pagi yang seharusnya cerah ini. Masalahnya apa lagi jika bukan tentang kamar mandi?

   Haruto berhenti menggedor pintu kamar mandi dan berdecak kesal. Ia pun menatap jam yang terpajang di dinding kamar, mendesah pelan, lalu mengambil peralatan mandi berserta seragamnya.

   "Aku numpang mandi di kamarnya Jaehyuk hyung saja. Kau lama!"

   Pemuda itu mengabaikan umpatan Junkyu dan memilih untuk menuju kamar sebelah.

   Biasanya bisa saja Haruto langsung melenggang masuk ke kamarnya Jaehyuk, bahkan tanpa permisi. Namun kali ini, rasanya aneh. Jadi, pemuda itu memilih mengetuk pintu terlebih dahulu.

   "Hyung? Kau di dalam?"

   "Masuk saja!"

   Haruto menyembulkan kepalanya di balik pintu dan mendapati Jaehyuk yang sedang berdiri di depan kaca sambil merapikan seragamnya.

   "Kenapa di depan pintu begitu? Masuk saja. Biasanya juga langsung masuk tanpa permisi." Celetuk Jaehyuk. Haruto meringis mendengarnya.

   "Hehe bisa saja kau hyung. Aku izin menggunakan kamar mandimu ya? Biasa. Junkyu hyung sudah lebih dari tiga puluh menit bersemedi di dalam kamar man-"

   Ucapan Haruto terpotong ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sesosok manusia berkulit tan dengan handuk bertengger di bahunya.

   "Oh? Sudah selesai?" Tanya Jaehyuk yang dibalas anggukan kaku. Bisa dilihat pemuda itu masih merasa canggung dengan Jaehyuk.

   "Siapa hyung?"

   "Ini Jeongwoo Park, teman sekamar hyung yang baru pindah kemarin. Jika tidak salah, dia baru kelas sepuluh sama sepertimu. Benar bukan kau kelas sepuluh?" Jaehyuk menoleh ke arah pemuda bernama Jeongwoo tersebut.

   Pemuda itu mengangguk kembali dan menuju ke lemarinya. Haruto hanya memperhatikannya saja sedari tadi. Lalu teringat akan tujuan kemari.

   "Yasudah, aku pinjam kamar mandinya ya hyung? Jeong–woo?"

   Haruto segera masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa menyadari sebuah seringaian kecil muncul pada bibir Jeongwoo.

Kau bahkan datang dengan sendirinya tanpa kucari, Haruto.

   "Kau kenapa Jeongwoo senyum-senyum sendiri?"

   "Eh? Eh– tidak. Aku tidak tersenyum."

   Jaehyuk mengedikkan bahu tak acuh lalu menyisir rambutnya.

   Aneh sekali. Batin Jaehyuk.

Half | Haruto × Jeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang