10 tahun yang lalu...
Seorang pemuda kecil menghentikan langkah kakinya yang-juga-kecil kala merasa sudah pergi terlalu jauh dari area rumah. Ia menatap keadaan sekelilingnya yang penuh akan pohon-pohon dengan daun lebat. Kemudian ia mengernyitkan dahinya ketika menyadari sesuatu.
Ini... hutan?
Kata Mama, tidak ada yang boleh memasuki wilayah hutan. Terutama daerah X.
Haruto tidak mengerti apa yang dimaksud dari daerah X. Dan juga daerah X itu terletak di bagian hutan yang mana? Hutan kan luas. Lagipula, apakah ada makhluk yang tinggal di dalam hutan? Apakah mereka tidak merasa kegelapan dan kedinginan?
Omong-omong berbicara tentang dingin, Haruto jadi menyesal tidak memakai jaket terlebih dahulu saat diajak kegiatan 'ayo taruhan' dengan sepupunya. Udara sore menuju malam memang terasa sangat menusuk kulit tipisnya.
Karena itu, ia bisa berada di sini. Di dalam sebuah hutan, dan tidak tahu di mana arah jalan menuju pulang.
Dengan kata lain, ia tersesat.
Tangan kecilnya bergerak naik menyentuh dagu. Tengah berpikir.
"Apa yang harus dilakukan saat tersesat di dalam hutan? Berteriak atau apa ya? Aku tidak ingat– pokoknya teriak saja dulu!'"
"Satu... dua... tig– TOLONG!"
—
Sementara itu di lain tempat, terdapat seekor serigala kecil berbulu gelap tengah menghentikan langkahnya. Kuku-kukunya panjang dan tajam. Dengan bulu berwarna abu-abu gelap. Terlihat sangat mengintimidasi dan menyeramkan.
Dirinya memejamkan mata guna menajamkan pendengaran.
"TOLONGG AKU!"
Kepalanya mendongak ke sekeliling. Namun sejauh mata memandang, hanyalah pepohonan yang terlihat. Ia tidak melihat apapun. Kecuali pohon dan langit, dan rumput, dan–
–sesuatu yang lezat tiba-tiba saja tercium oleh indra penciumnya.
Ada manusia.
Artinya ada makakanan.
Dengan nyanyian dari perut bagai sebuah iringan, sembari menunjukkan wajah berseri ia pun mulai mencari asal dari suara tersebut.
Serigala kecil itu mengeluarkan suara auman yang terdengar nyaring. Mencoba membuat sang incaran merasa was-was.
Dirinya berjalan dengan pelan hingga mata tajamnya menangkap eksitensi seorang laki-laki kecil yang sedang meringkuk di tanah.
"S-serigala.... A-a-aku..."
Laki-laki kecil yang tadinya meringkuk kini berdiri dari duduknya dan menatap tak percaya pada serigala di hadapannya.
Ternyata serigala itu benar-bernar ada, pikirnya.
"Jangan makan aku. Minggu depan aku ulang tahun yang ke-tujuh. Tolong jangan makan aku!"
Tubuh laki-laki kecil itu bergetar dengan hebat. Dalam hati ia merapal permintaan maaf kepada semua orang karena dirinya sering membuat seseorang merasa kesal. Jika ini hari terakhirnya, ia ingin pergi dengan damai.
Serigala itu mengubah wujudnya menjadi seorang manusia. Bulu tebal yang ada di sekujur tubuhnya menghilang. Kuku-kuku panjang dan hitamnya menyusut dan tergantikan oleh jari-jari mungil yang bersih. Kemudian serigala–yang kini menjadi manusia itu mendekat ke arah lawan bicaranya yang sedang terpaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half | Haruto × Jeongwoo
WerewolfSetiap malam yang bertepatan dengan munculnya bulan purnama, Haruto selalu mendengar suara auman serigala dari kamar sebelahnya. Namun anehnya, Junkyu, teman sekamar Haruto tidak mendengarnya. ©14.06.2020, Mamosquito.