|10|

69 11 0
                                    

    
                         //Different//

                              ****

"Soonyoung-ah, kau baik-baik saja?"

Suara Joshua terdengar sedikit khawatir. Pria itu duduk di samping Soonyoung yang kini tengah terdiam dengan raut lesunya. Hari ini tak ada jadwal sekolah. Mereka menghabiskan waktu libur di sebuah area permainan arcade. Sedari tadi Joshua juga adik tingkatnya yang bernama Mingyu sudah larut dalam berbagai  permainan. Lain halnya dengan Soonyoung yang dari awal datang sampai saat ini hanya duduk dan menjelajahi pikirannya sendiri. Joshua tak tahan dan memutuskan untuk menghampiri pria bermata sipit itu.

"Soonyoung-ah, kau mendengarku?" tanya Joshua lagi. Tak ada respon. Soonyoung benar-benar telah pergi jauh dalam angannya. Mingyu yang baru saja meyelesaikan permainan terakhirnya, berjalan mendekati kedua seniornya itu.

"Dia kenapa lagi, hyung?"

Joshua menggeleng. "Dia hanya diam sedari tadi."

Mingyu menghela napasnya sejenak. Pria tinggi itu kini mengambil ponselnya kemudian mengirimkan pesan pada seseorang. Setelahnya, Mingyu duduk di samping Joshua.

                               ****

"Berikan nomor ponsel pria angkuh itu padaku."

"Ya? Untuk apa?"

"Berikan saja. Aku ada urusan dengannya."

"Kau tidak akan memukul atau melukainya, kan?"

"Yura-ya, berhenti berpikiran buruk tentangku dan berikan saja nomor ponsel pria angkuh itu."

Sambungan telepon berakhir beriringan dengan sebuah pesan masuk di ponsel Seokmin. Pria itu membuka pesan yang ternyata berasal dari Yura. Dan isinya adalah nomor yang ia duga adalah milik Choi Seungcheol. Hampir saja Seokmin menekan tombol hijau pada nomor yang baru ia simpan itu, tapi urung kala satu pesan lagi ia terima.

Kim Mingyu

Seokmin-ah, temui aku di area permainan arcade biasanya. Ada sesuatu yang perlu kau selesaikan.

Kening Seokmin mengerut dalam. Mengapa tiba-tiba sekali?

"Bagaimana ini? Aku benar-benar harus bicara dengan pria angkuh itu. Tapi ini..." Seokmin mengusap kasar wajahnya. Pria itu lantas mengambil mantel sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah. Sedang di lain tempat, Mingyu tampak bergerak gelisah di tempatnya. Joshua yang sadar akan gerak-gerik Mingyu lantas buka suara untuk bertanya.

"Ada apa?"

Mingyu menghela napas perlahan. Pria itu meluruskan kaki panjangnya ke depan serta menopang tubuhnya dengan tangan ke belakang.

"Aku mengirim pesan pada Seokmin."

Joshua mengangkat alisnya heran. Soonyoung yang juga mendengar hal itu lantas berdiri melupakan jika kakinya belum pulih sepenuhnya.

"Akh..." Soonyoung merintih lantas kembali duduk di tempatnya.

"Ck, sial!"

Joshua serta Mingyu menoleh ke arah Soonyoung nyaris bersamaan. Tatapan keduanya tampak begitu khawatir.

"Soonyoung-ah, kau baik-baik saja?"

"Hm." Soonyoung sedikit memiringkan tubuhnya guna melihat ke arah Mingyu. Sorot matanya tampak sedikit kesal.

"Kim, apa tujuanmu?"

Mingyu diam. Pria tinggi itu menggidikkan bahu kemudian menatap lurus ke depan.

Different✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang