|11|

66 12 0
                                    


                         //Different//

                              ****

"Biar kubantu."

"Oh? Seungcheol-ssi, apa yang--"

"Kau pegawaiku, jadi...diam dan jangan banyak bicara."

Choi Yuna diam. Gadis itu tengah mengangkat kursi pelanggan untuk diletakkan di atas meja sebelum pulang sebagai pekerjaan rutin. Namun, pria yang ia sebut sebagai 'Seungcheol-ssi' itu tiba-tiba datang dan mengambil alih pekerjaannya.

"Kau seharusnya minta bantuan. Kau terlihat begitu menyedihkan saat mengangkat kursi ini," ujar Seungcheol setelah berhasil meletakkan kursi itu di atas meja.

"Ya?"

Seungcheol mendekat ke arah Yuna.
Sedang gadis itu sudah menggerakkan kakinya mundur perlahan. Apa yang salah dengan jantungnya?

"Kau lapar?"

Pergerakan kaki Yuna terhenti. Gadis itu menatap Seungcheol tak percaya segaligus bingung.

"Aku lapar, temani aku makan." Dan setelah itu Seungcheol bergerak meninggalkan kafe. Pria itu meninggalkan Choi Yuna yang kini berdiri kaku di tempatnya.

Drt

Yuna tersadar karena merasakan ponsel di sakunya bergetar. Gadis itu menerima pesan masuk dari seseorang.

Seokmin-ssi

Sudah di rumah?

                                      //Hm. Baru saja

Yuna mematikan ponselnya sebelum akhirnya mengambil tas dan menyusul Seungcheol di depan sana. Hanya Yuna yang tahu mengapa dirinya berbohong pada Seokmin pasal kepulangannya. Setelah mengunci kafe, Yuna memberikan kunci itu pada pemiliknya.

"Yuna-ssi, tolong pukul kepalaku."

"Ya?" Yuna menatap Seungcheol heran.

"Tolong pukul kepalaku."

Bukannya memukul kepala Seungcheol, Yuna justru memundurkan sedikit langkahnya. Gadis itu mengeratkan genggamannya pada tali tas yang tergantung di pundaknya.

"Tidak. Aku tidak bisa melakukannya."

Seungcheol menatap Yuna dalam. Pria itu kini bergelut dengan pikirannya sendiri.

Ck, sulit dipercaya. Mana mungkin Choi Yuna adalah gadis yang kasar seperti kata Seokmin. Aku jadi ingin memukul kepala pria itu!

Seungcheol masih setia pada posisinya. Yuna terkesiap ketika bertemu tatap dengan atasannya itu.

"Se-Seungcheol-ssi, kau aneh sekali."

Seungcheol tersadar. Pria itu lantas menegakkan tubuhnya kemudian membuka pintu mobil untuk Yuna.

"Ah, masuklah. Kita cari tempat makan."

Yuna mengangguk kemudian masuk dan duduk diam di dalam mobil. Setelah itu disusul Seungcheol yang kini sudah bersiap melajukan mobilnya.

                               ****

Seokmin menatap layar ponselnya dengan tatapan sendu. Choi Yuna. Sahabatnya itu berbohong padanya. Setelah mengirim pesan pada Yuna guna memastikan gadis itu sudah pulang atau belum, Seokmin memutuskan untuk menghampiri rumah Yuna guna memberikan sebungkus makan malam. Namun, yang didapatinya justru kenyataan bahwa sahabatnya itu berbohong padanya.

Different✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang