//Different//****
Hari ini hari libur dan pagi-pagi sekali pria bernama Choi Seungcheol sudah tiba di kafe keluarga Choi. Kafe sudah dibuka tiga puluh menit yang lalu, tapi pria ini tak kunjung mendapati sosok Yuna. Dalam benaknya ia bertanya-tanya apakah gadis itu tak bekerja hari ini? Dan jika benar, apa mungkin alasannya karena tindakan Seungcheol kemarin? Lihatlah, siapa yang marah dan siapa pula yang merasa bersalah. Pria itu tak henti-hentinya melirik ke arah pintu berharap gadis Choi yang ia tunggu segera tampak batang hidungnya.
Tring!
Yang benar saja! Seungcheol hampir kehilangan keseimbangan kala pintu yang sedari tadi menjadi objek tatapan matanya tiba-tiba bergerak dan menampilkan sosok gadis yang ia tunggu setelahnya. Choi Yuna, berjalan dengan kepala tertunduk. Seungcheol yang menyadari hal itu lantas mendekat dan menahan lengan Yuna hingga gadis itu mau tak mau berhenti dan menatapnya. Dengan gerakan cepat dan terkesan kasar Seungcheol menarik gadis itu dan membawanya keluar dari kafe.
Suasana yang tercipta sungguh tak bersahabat. Dua manusia itu berdiri berhadapan di jalanan sepi tepat di samping kafe. Yuna meringis kala Seungcheol menghempas lengannya begitu saja. Lupakan jika semalam Seungcheol sempat menyesali tindakannya membentak Yuna dan berniat meminta maaf. Nyatanya, perasaan lega sekaligus amarahnya menyeruak bersamaan kala dirinya menatap gadis Choi di hadapannya.
Ya, Seungcheol masih marah. Ia berpikir bahwa semua tak akan terjadi jika Yuna tak pernah dekat dengan Seokmin--pria yang disukai adiknya."Kenapa kau datang lagi?"
Seungcheol memejamkan matanya sejenak setelah menanyakan hal itu. Sungguh, apa yang ada di benaknya tak berjalan seirama dengan apa yang ia ucapkan.
Bodoh Cheol-ah, seharusnya kau meminta maaf.
Tapi lagi-lagi amarah membuatnya kembali mengatakan hal yang tak seharusnya ia ucapkan.
"Seharusnya kau pergi setelah membuat adikku terluka!"
Dalam sekejap Yuna menatap mata Seungcheol yang tampak berapi baginya. Yuna takut tentu saja. Pikirannya melayang mengingat betapa merdunya suara sang ayah ketika membentaknya. Mata gadis itu mulai berkaca-kaca. Dan dengan jelas Seungcheol mengetahui hal itu.
"Yun-"
"Maaf Seungcheol-ssi, aku tidak mengerti..." ujarnya lirih diiringi air yang tanpa izin keluar dari pelupuk matanya.
Seungcheol mengusap kasar wajahnya. Bukannya memperbaiki masalah, Seungcheol justru kembali membuat Yuna menangis. Ingin hati menenangkan dan melayangkan kata maaf, tapi lagi-lagi kata itu tak sampai.
"Kau membuat Yura terluka Yuna-ssi." Suara Seungcheol kian melemah. Pria itu juga meneteskan air mata.
"Apa yang telah aku lakukan? Aku tak mengerti maksudmu, Seungcheol-ssi!" dengan segenap keberanian Yuna mengatakannya.
"Karena kau dekat bahkan menyukai Lee Seokmin!"
Tunggu. Yuna butuh waktu untuk mencerna kalimat Seungcheol. Lagi-lagi ia mendengar seseorang menuduhnya menyukai Seokmin. Hei, bahkan Yuna sendiri sangat sulit untuk memutuskan bagaimana perasaannya yang sesungguhnya pada kawan prianya itu!
"A-ak-ku masih tak mengerti." Yuna membuang mukanya ke samping. Perlahan tangannya mengepal menahan sesuatu. Lagi pula jika Yuna benar menyukai Seokmin, apakah itu suatu kesalahan hingga membuat orang lain terluka?
Seungcheol tersenyum miring. Jelas sekali Yuna menyembunyikan sesuatu. Sebenarnya sulit bagi Seungcheol mengatakan bahwa gadis itu menyukai Seokmin. Tapi ia terlanjur membuat kesimpulan seperti itu. Seungcheol sudah terlanjur membuat gadis itu menangis, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different✔ [REVISI]
FanfictionApa mungkin seseorang bisa mengalami jiwa yang tertukar? Sepertinya itu hanya anggapan kuno yang sudah tak berlaku saat ini. *** Cast : •Yuju 'Gfriend •Yerin 'Gfriend •DK'svt •S Coups 'svt And other cast Cover baground : pinterest Edited by me Enjo...