|9|

76 12 0
                                    


                         //Different//

                                ****

"Kim, dimana Seokmin?" tanya Joshua pada adik tingkatnya itu.

Pria pemilik nama lengkap Kim Mingyu itu menghentikan aktivitas memainkan bola oranye di tangannya.
Pria Kim itu mendekat ke arah Joshua yang duduk di pinggiran lapangan bersama dengan seniornya yang lain.

"Aku rasa Seokmin ada di kelas. Aku tak melihatnya meninggalkan kelas seharian ini. Aku juga tak yakin dia sudah mengisi perutnya saat istirahat."

Semua tampak menghela napas mendengarnya. Joshua menoleh ke samping kanan. Netranya menatap ke arah Soonyoung yang kini menatap lurus ke arah lapangan.

"Kau kenapa?"

Sonyoung sadar pertanyaan itu untuknya. Pria itu menggeleng seraya menggerakkan kakinya yang kian membaik itu.

"Kenapa Seokmin tidak menemuiku? Apa dia belum tahu aku sudah kembali? Bahkan dia tidak pernah menjengukku."

Semua orang di sekitar Soonyoung menatap pria bermarga Kwon itu. Sedang yang di tatap justru sibuk memainkan kakinya. "Dia sudah tahu, tapi tidak punya cukup keberanian untuk menemuimu. Kau tahu betul sifat Seokmin. Melihatmu yang sudah dianggapnya kakak harus terluka karenanya, membuat Seokmin menyalahkan dirinya sendiri. Ah, dia juga datang menjengukmu Soonyoung-ah. Tapi dia datang setelah kau tertidur," ujar Joshua mencoba meluruskan.

Soonyoung berhenti memainkan kakinya. Tatapannya kini terkunci pada ujung kakinya. Soonyoung tak menyangka adik tingkatnya itu menganggapnya begitu berharga.

"Soonyoung-ah, kenapa kau tidak menemuinya saja?" tanya Joshua.

Soonyoung tampak berpikir sejenak.
"Jika aku yang menemuinya, aku rasa aku juga akan bertemu dengan Yuna. Kau tahu sendiri hyung mereka berdua sering bersama. Dan aku.."

Semua diam. Joshua dan Kim Mingyu sadar kemana arah pembicaraan ini.
Dan ada satu lagi pria yang juga menyadarinya. Pria yang menjadi topik pembicaraan mereka. Lee Seokmin. Pria itu berada di balik pohon besar yang tak jauh dari kawan-kawannya itu sejak Joshua menanyakan keberadaannya pada Kim Mingyu.

"Kau menyukai Yuna?"

Tangan Seokmin terkepal tanpa sadar mendengar pertanyaan itu. Ia mengalihkan tatapannya kemanapun asal tidak ke arah Sonyoung. Seokmin takut. Takut jika jawaban Soonyoung akan mempengaruhi pertemanannya dengan pria itu. Pertanyaan Mingyu yang terkesan tiba-tiba itu juga membuat Soonyoung sedikit melebarkan matanya. Sedangkan Joshua bereaksi biasa saja, karena dirinya sudah tahu hubungan macam apa yang ada diantara tiga adik kelasnya itu. Semua kembali diam.

"Hyung!" tegur Mingyu karena tak kunjung mendapat respon. Joshua yang paham akan tatapan gelisah Soonyoung langsung menepuk pelan pundak Mingyu. Mengisyaratkan pada pria itu agar tidak memaksa Soonyoung untuk menjawab. Mingyu menghela napas kasar.

"Hyung, Choi Yuna belum kembali ke sekolah semenjak kecelakaan yang menimpanya." Mingyu menggeser posisinya untuk duduk di sisi kanan Soonyoung. Soonyoung tertegun.

"Apa sebegitu parahnya hingga Yuna belum kembali?"

"Entahlah hyung. Yang aku dengar, gadis itu memang belum kembali ke sekolah dan lupa ingatan?"

"Lupa ingatan?"

"Ah, setahuku Yuna banyak melupakan orang-orang disekitarnya saat bangun dari koma. Jadi aku hanya berpikir bahwa dia lupa ingatan, karena belum ada kejelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Yuna."

Different✔ [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang