Udah seminggu gua izin sekolah karena mental gua down semenjak insiden dengan pak Dharma dan Gara. Sebenarnya gua gak mau terapis beginian karena kita harus pergi ke kota Tasikmalaya dan itu membutuhkan banyak waktu tapi berhubung ibu maksa demi kebaikan gua,jadi gua ngikut ajah.
Sejak gua berusia 3 tahun dokter Fahri adalah dokter langganan gua dan kepercayaan keluarga gua.
"Eh lea udah lama saya gak lihat kamu,kelas berapa kamu sekarang le"
"3 SMP"
"Oh iya saya lupa kamu kan seumuruan ya sama anak sulung saya "
"Hmm iya"gua gak peduli siapa anak dokter Fahri yang jelas gua males ikutan terapis.
"Hmm kamu tu lucu ya lea kalo lagi gini juteknya gak bisa ke kontrol"
Lucu emang gua boneka kaya itu tu lagu kekeyi yang lagi viralnya,huuhh ya udah gua tanggepin ajah dengan senyuman meskipun gua bad mood.
Setelah terapis selesai gua gak bisa langsung pulang ke Bandung karena harus pemulihan,dan dengan terpaksa gua harus izin ke sekolah,apa lagi kan gua udah kelas IX yang seharusnya full belajar untuk persiapan ujian.
Tasikmalaya adalah kota kelahiran ibu makannya gua sudah terlanjur betah disini karena sejak kecil setiap tahunnya gua sering kesini,letak rumah Uwa di jalan Makam Pahlawan makannya banyak sekali makam para pahlawan di sana termasuk juga almarhum Kakek dan nenek.
Selama satu Minggu berada di kota Tasikmalaya gua sampai lupa buka hand phone,dan banyak sekali pesan yang masuk menanyakan keberadaan gua.Gue terpaksa mematikan privasi centang biru,gua belum siap kalo orang-orang tau gua berbeda dari mereka.
×××
Baru setengah semester cewe mata elang jarang masuk sekolah, hampir seminggu tanpa kabar bener-bener gua geram. Sebenarnya dia niat gak sih buat sekolah,orang-orang berebutan buat masuk ke SMP Negeri dia malah sering bolos."Pagi mah...papa udah nyampe?"
"Pagi...udah tuh lagi di garasi,emang mau apa sih ko?"
"Mau minta oleh-oleh"
"Nih TO buat kamu"sondor papa yang masih menggenggam koper dan memberikan kantung keresek yang entah itu apa
"Pah TO di sekolah ajah udah puyeng nah,,, ini dikasih soal TO juga"
"Hahaha"tawa Mamah yang seolah-olah ngeledek.
"Buka dulu makannya, TO itu tutug oncom makanan khas dari Tasikmalaya"
"Oh kirain latihan soal ujian"
Kami pun tertawa bersama-sama,rasanya hangat bila kami berkumpul dan tertawa bersama. Setelah sarapan bersama,gua berpamitan
Untuk pergi ke sekolah.
Di sepanjang jalan menuju sekolah gua ngerasa bahagia bahkan udara sejuk di pagi hari buat gua semangat untuk pergi ke sekolah dan gak biasanya gua seseneng ini pergi ke sekolah.Setelah sampai gua liat meja cewe mata elang itu siapa lagi kalo bukan Kalea lagi-lagi mejanya kosong
"Hmm sampai kapan tu meja di.."
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Panjang umur tu cewe,akhirnya dia masuk sekolah juga tapi seperti biasa gua canggung di kelas cuman ada kita berdua yang baru datang,gua ambil hand phone untuk menghindari kecanggungan di kelas,tapi gua gak fokus mulut gua gatel buat nanya kabar dia,dan alasan dia seminggu gak sekolah.Karena gua gereget gua keluar dari meja menghampiri meja Kalea.
Kalea tertunduk memainkan ponsel nya namun wajahnya masih terlihat pucat."Lea mmm...nama lu Kalea kan?"
"Hmm"angguk nya yang masih tertunduk untuk mematikan ponselnya dan menatap gua
"Lu,,,,mm" demi apa gua tiba tiba deg-degan liat matanya yang tajam .
"Apa?"
"Bawa gunting gak?"
"Gak"
"Oh"
Gua terlalu gugup untuk sekedar menanyakan kabarnya namun malah memberi pernyataan yang tak dibutuhkan,karena terlanjur malu sama diri sendiri ,gua keluar kelas meninggalkan Kalea sendiri di kelas.
***
Hari ini gua kembali sekolah karena ada mata pelajaran PPKN yang diharuskan seluruh siswa mengikutinya jika tidak pasti di suruh susulan dan itu paling memalukan, bagi gua susulan itu memalukan karena pasti hanya beberapa orang yang akan dapat susulan.
Ucap Pak Tora guru PPKN kami harus berdiri didepan kelas memperkenalkan diri masing-masing sambil menceritakan apa yang dilakukan saat tahun baru.
Yang gua takjub adalah pernyataan dari salah satu siswa player yang minjem gunting tadi pagi,siapa lagi kalo bukan cowo tengil itu.
"Silahkan absen 10 kedepan"panggil Pak Tora
"Assalamualaikum,teman-teman perkenalkan nama saya Argo Dirgantara Praja"
"Waalaikumsalam,Koko"ucap Rafaele
Oh nama lengkap dia Argo Dirgantara Praja dan di panggil koko kok jauh banget ya sama nama aslinya gua baru tau.
"Diam Rafaele jangan berguyon" tegur pak Tora kepada Rafaele
"Saya lanjut,selama malam tahun baru saya tidak merayakannya. saya hanya berdiam dirumah"
"Kenapa?"tanya pak Tora
"Karena tradisi keluarga saya tidak menyarankan untuk merayakan tahun baru dalam ajaran islam,apalagi papa saya melarang untuk nongkrong ditengah malam,lebih baik sholat tahajud agar lebih bermanfaat"
"Baik terimakasih,tepuk tangan untuk Argo"
Pernyataanmu dengan teman-teman sangat berbeda.Orang lain menceritakan pengalaman bersenang-senang bermain kembang api,bakar janggung,nongkrong bersama teman-teman nya.
Jujur gua takjub spontan gua tersenyum melihatnya,entah kenapa gua heran dia anak player namun pemikiran nya sangat dewasa dan penurut kepada orangtua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kalea [Revisi]
Fiksi Remaja"Ibu tau hati kau sangat hangat,namun pikiran mu membuat nya begitu terasa dingin" ============================ Sejak kecil dia hidup penuh penekanan,hingga dia menjadi gadis yang dingin,cuek dan kejam bahkan dia tak segan membunuh makhluk hidup unt...