0.3

271 16 2
                                    

Happy reading:)
🌸🌸🌸


Malam ini kakek menagih janji Hera
soal makan malam, dan ya, mereka akan makan malam bersama di restoran termewah yang rencananya akan launching besok sore.

Restoran yang memiliki 7 lantai itu di bangun bersama rekan kerja kakek yang juga memiliki perusahaan besar di Korea, bisa dibilang seperti kerja sama yang saling menguntungkan bahkan sangat menguntungkan. Entah apakah makan malam nanti juga bersama dengan rekan kerjanya, Hera tidak terlalu peduli.

"Nenek disini juga?" tanya Hera yang baru turun dari Taxi, berjalan memasuki lobi dan disambut oleh kakek dan neneknya.

"Iya sayang, macet ga?" tanya sang nenek lalu mengelus rambut coklat Hera.

"Nggak kok."

"Yuk naik." ajak kakek.

Mereka menaiki lift dan menuju lantai enam, melewati beberapa ruangan dengan pintu silver, namun tujuan mereka adalah ruangan di ujung dengan pintu emas, sepertinya akan dijadikan ruangan VIP termahal saat sudah buka nanti.

Saat memasuki ruangan itu, sudah di tunggu oleh sepasang suami istri yang sekiranya berumur sama dengan orang tua Hera. Melihat sepasang suami istri itu tersenyum hangat saat melihat Hera masuk membuat gadis itu merindukan orang tuanya.

"Sayang, kenalin ini Om Yunho sama Tante Sela. Ini cucuku Hera." ucap sang kakek menepuk pundak Hera.

"Om, Tante." sapa Hera mengulurkan tangannya untuk salim.

"Astaga cantik sekali Hera ini, ayo duduk." ajak Sela.

Hera menggangguk dan duduk di sebelah neneknya.

"Dimana anakmu?" tanya kakek, menyenggol badan pria disebelahnya.

"Lagi dijalan, sebentar lagi sampai." jawab Yunho.

Beberapa pelayanpun masuk membawa berbagai jenis makanan, entah apa namanya namun di tata dengan cantik membuat Hera ingin mencoba semuanya. Belum lagi piring yang digunakan sangat antik dan tampak elegan di mata.

"Hera udah punya pacar belum?"

Pertanyaan dari Sela benar-benar membuat Hera terkejut dan menatap wanita itu serius.

"Belum tan, kenapa ya?"

"Cocok kalau gitu, anak tante juga masih sendiri. Sebentar lagi datang, tunggu ya."

Melihat betapa antusiasnya Sela, membuat Hera berpikir keras. Jika makan malam ini untuk membahas restoran kenapa kakak sepupunya dan yang lain tidak di ajak? Sepertinya ada yang tidak beres,

"Apa ini perjodohan?" tanya Hera datar menatap bangku kosong di depannya.

"Bukan perjodohan sayang, kami hanya membawakanmu pilihan."

"Bukannya itu sama aja nek?"

"Hanya bertunangan Hera sayang, kalau kamu merasa nggak cocok kamu bisa bilang ke kita kapan aja. Kita bicarakan bersama."

Hera benar-benar kesulitan mencerna keadaan disana, ditambah Sela. Wanita itu sepertinya sangat ingin perjodohan ini dilakukan.

"Membawakan pilihan bukannya lebih dari satu?"

"Hanya satu yang menurut kami terbaik buat kamu Hera, ini juga keinginan Mom dan Dad mu. Kita harus melihatmu menikah sebelum semakin tua. Siapa lagi yang akan melihatmu menikah selain kakek dan nenekmu ini?"

Perkataan kakek membuat Hera menundukan kepalanya, gadis itu diam seribu bahasa. Sementara sang nenek menyentuh tangan sang kakek, memberitahu bahwa ucapannya tadi sudah kelewatan.

Sweet Disaster | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang