0.7

231 15 2
                                    

Halo apa kabar?

Semoga sehat selalu..

Selamat membaca kawanku~





Hera berjalan ke belakang saat Jaehyun menelfonnya, berusaha menghindari pegawai lainnya terutama Bu Risa, wanita tua itu pasti girang sekali jika tahu Hera sudah di jodohkan karena dia selalu ingin Hera kecilnya mempunyai pendamping.

Menarik nafas sebelum mengangkat telfon pria itu, "Apa?"

"Kau ini dimana? Aku nyari kamu dari tadi. Di kantor nggak ada.. yaaa! kamu dimana!?"

Gadis itu reflek menjauhkan ponsel dari telinganya, teriakan Jaehyun benar-benar membuat kepalanya pusing.

"Hei, kenapa kau bicara santai padaku?" tanya Hera dengan santai namun bernada kesal.

"Nggak penting, kamu dimana sekarang? ayo makan aku laperr. Jungkook bilang mau traktir kita."

"Aku di toko."

"Apa-apaan kamu ini sudah pulang nggak bilang-bilang!"

"Ngomongnya nggak usah teriak, berisik."

"Yasudah aku jemput, tunggu."

"Pergi aja sendiri, aku mau makan di rumah. Bye."

"Ya! Kim Hera-"

Tut!~

Hera mendengus kesal, kepalanya seperti akan meledak tiap kali meladeni Jaehyun. Pria itu terus saja menempel dirinya dan berlagak menjadi tunangan yang baik. Ugh, menggelikan.

"Telfon siapa Ra?"

"Bambam?" suara itu terdengar ragu, "Dari kapan disini?"

"Telfon dari siapa?"

"Dari kakek iya kakek." jawab Hera dengan cepat. "Lo kapan sampe Korea?"

"Kemarin."

"Kok gue gatau?"

"Sengaja haha." Bambam menatap gadis yang lebih pendek di depannya. "Hei kau ini kenapa kurus banget. Udah kaya biting, diet?" ejek Bambam.

"Gue ga pernah diet, lo kan tau." balas Hera kesal.

"Ya jangan ngambek.. nanti cantiknya ilang."

Hera terdiam.

"Jangan ngambek, nanti cantiknya hilang." Bambam mengulang perkataannya.

"Iya-iya." jengah Hera, meskipun kesal namun ia bahagia bisa bertemu Bambam lagi. Terlihat dari matanya, gadis itu senang dan kembali ke Korea bukan keputusan yang salah bagi Bambam.

Hera mengantar Bambam keluar toko, dia hanya mampir. Sempat gadis itu ajak untuk makan malam bersama di rumah namun Bambam menolaknya karena harus bertemu temannya setelah ini.

"Weekend nanti kita pergi bareng, sama Yugyeom juga." tawar Bambam.

"Beneran?" tanya Hera dengan antusias.

"Iya beneran haha." kekeh Bambam mengacak rambut Hera ringan. "Gue cabut ya."

Hera mengangguk, "Hati-hati."

"Lo ga kangen gue apa?" tanya Bambam, dia merentangkan kedua tangannya, berharap Hera peka.

Hera terkekeh pelan sebelum akhirnya menghampiri Bambam dan memeluk pria tinggi itu. Hera sudah menganggap Bambam dan Yugyeom seperti saudaranya, mereka bertemu saat SMP dan berteman hingga sekarang, mereka berdua juga yang ada di samping Hera saat kedua orang tuanya meninggal. Jika bukan karena mereka berdua mungkin Hera tidak akan sebaik ini, keadaannya.

Sweet Disaster | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang