"ATTALAS, SYA SUKA SAMA ATTALAS, ATTALAS MAU GA JADI PACAR SYA!!?"
Teriakan perempuan itu membuat seluruh murid yang berada di lapangan SMA Nusa Bangsa itu heboh dengan pernyataan cinta seorang siswi. Tapi mereka tidak terlalu terkejut pasalnya sudah beberapa kali perempuan berbadan mungil itu menyatakan cintanya di depan umum.
Laki-laki berwajah datar, berambut hitam, dan berbadan jangkung yang ada dihadapan perempuan itu hanya diam dengan sorot mata yang tajam.
"Attalas jawab, attalas mau ga jadi pacar sya," perempuan bernama shasya atau lebih sering dipanggil sya itu mengulangi pertanyaannya lagi.
Bukannya menjawab laki-laki yang ada dihadapannya itu langsung pergi meninggalkan lapangan yang dipenuhi siswa siswi kurang kerjaan tersebut.
Bagaimana tidak kurang kerjaan, pasalnya ini adalah jam istirahat seharusnya murid-murid tersebut berada di kantin untuk makan dan minum tapi sekarang mereka malah menyaksikan kejadian yang tidak berfaedah itu.
Perempuan bernama Shasya itu masih berdiri di tengah lapangan dengan pandangan yang tak lepas dari Attalas, sampai anak laki-laki berbadan jangkung itu benar-benar menghilang dari lapangan.
"Sya ikut gue," perempuan berambut sebahu bernama amel itu menarik sya menjauh dari lapangan.
Iya Amel adalah sahabat Sya dari kecil mereka sangat dekat bahkan Shasya menganggap Amel sudah seperti saudara sendiri.
"Amel lepasin, tangan Sya sakit," ucap Sya sambil berusaha melepaskan genggaman Amel.
"Sya lo itu bego apa bodoh si sya," ucapnya kesal dan melepaskan genggamannya dari tangan shasya.
"Sya itu pinter amel, tidak bego dan tidak bodoh," jawab sya polos.
Perempuan berambut sebahu itu mendengus kesal.
"Tapi tentang Attalas"
"Amel, Amel kan tau Sya itu suka banget sama Attalas," ucap nya jujur.
"Tapi Sya Attalas itu gak suka sama lo, buktinya udah berapa kali lo ditolak sama Attalas," ucap Amel semakin kesal.
"Hm satu dua tiga empat lim-"
"Banyak kan," potong amel cepat karena menurut nya akan lama menunggu sya menghitung, pasalnya sudah tidak terhitung lagi berapa kali sya menembak attalas.
"Hmm iya si," ucapnya dengan wajah sedih. "Tapi sya gaboleh nyerah sya harus dapetin attalas gimana pun caranya", tambahnya lagi dan sekarang dengan wajah penuh semangat.
"Serah lo deh sya," perempuan berambut sebahu itu menghela nafas pasrah.
Dia juga bingung kenapa sahabatnya itu sangat terobsesi dengan seorang attalas yang jelas-jelas tidak menyukai nya apa karena attalas tampan? iya amel mengakui attalas memang tampan tapi attalas itu dingin dan cuek. Dan menurutnya tidak hanya attalas yang memilik wajah tampan buktinya sahabat-sahabat attalas tak kalah tampan darinya.
Sedangkan sya, sya itu cantik dan manis banyak laki-laki yang menyukainya tapi sya selalu menolak jika ada laki-laki yang menyatakan cinta kepadanya, dan sya juga selalu bilang. "Jangan suka sama sya lagi ya, sya itu sukanya cuman sama attalas".
------
Sedangkan dikantin attalas sudah duduk di sebuah meja bersama ketiga sahabatnya sambil meminum sebotol air mineral.
"Gila tuh cewek bener-bener nekat nembak attalas lagi," ucap laki-laki bernama rama tersebut.
"Iya andai aja tuh shasya nembak gue udah gue terima dari dulu," sahut arya dengan mata melirik ke attalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attalas [Hiatus]
Teen Fiction"Maafkan aku, bahkan hingga kau menutup mata, aku tak akan pernah bisa melupakan sosokmu, sosok yang begitu sangat ku cintai sampai saat ini" Jika ada kesalahan kata atau huruf mohon dimaafkan ya... Soalnya belum direvisi dan lagi males ngerevisi h...