Sya tersenyum manis sambil menatap Albar.
"Maafin Sya ya Attalas," batin Shasya.
Sya mulai menarik nafas dan menghembuskan nya kasar.
"Albar," panggil Sya.
"Iya Sya."
"Sya...."
Albar kembali mengangguk meyakinkan Sya.
"Sya...."
"DIA PUNYA GUE," teriak seseorang dari belakang.
Semua murid yang berada di lapangan pun sontak menatap ke arah sumber suara termasuk Albar dan Shasya.
Albar mengangkat sebelah alisnya, menatap lekat seseorang yang berada tepat dibelakang Sya.
Sedangkan Sya masih terdiam, sungguh ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar tadi.
"Dia punya gue," ucap Attalas penuh penekanan dan menarik Sya pergi menjauh dari lapangan.
Iya seseorang itu adalah Attalas, entah apa yang merasuki Attalas hingga dia berani mengakui kalo Sya adalah miliknya didepan semua murid.
Albar yang melihat Sya dibawa pergi oleh Attalas pun hanya bisa mengepalkan kedua tangan nya, rahangnya mulai mengeras, hati nya penuh emosi.
"Sialan," umpat Albar dalam hati, dan memilih pergi meninggalkan lapangan yang dipenuhi murid-murid.
Semua murid yang ada di lapangan pun mulai bersorak dan memilih untuk bubar.
Sya yang ditarik Attalas pun hanya terdiam mengikuti langkah pria itu.
Tiba-tiba Attalas membawanya ke rooftop.
Sya masih terdiam dan tidak berani untuk berbicara, tiba-tiba Attalas berhenti tepat diujung rooftop tempat dimana Sya pernah dikira akan bunuh diri oleh Aidan.
"A-At-Attalas ngapaain ngajak Sya kesini?" tanya Sya ragu.
Attalas melepas genggaman tangan nya dari Sya, dan mulai membenarkan posisinya mengahadap gedung-gedung tinggi yang berada di sana.
"AAAAAAAAAAAAA," teriak Attalas.
"Attaalas," panggil Sya.
Attalas yang tadinya menatap gedung sekarang berpaling menghadap gadis yang ada disampingnya.
"Maafin gue Sya, gue bener-bener minta maaf," ucap Attalas sambil menggenggam kedua tangan Sya.
Sya tersenyum dengan senyum yang sangat manis, sungguh dia tak menyangka kalo yang ada dihadapannya sekarang adalah Attalas, Attalas yang selama ini selalu menghindarinya.
"Maafin gue ya Sya."
Sya mengangguk dan langsung memeluk Attalas, Attalas pun langsung membalas pelukan Sya.
Tidak terasa butiran bening keluar dari mata gadis itu, Sya mulai terisak dalam peluakan Attalas.
"Hey kenapa kau menangis?"
Sya menggeleng dalam pelukan Attalas.
"Sya seneng aja, akhirnya Attalas mau ngakuin kalo Sya itu milik Attalas," ucap Sya disela-sela tangisannya.
Attalas tertawa melihat tingkah gadis itu, menurutnya itu sangat menggemaskan.
"Attalas kenapa ketawa, Sya serius," ucap Sya dan langsung melepaskan pelukannya.
Attalas tersenyum, sungguh senyuman itu sangat manis bagi Sya.
"Kau sungguh menggemaskan," ucap Attalas sambil mencubit kedua pipi Sya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attalas [Hiatus]
Teen Fiction"Maafkan aku, bahkan hingga kau menutup mata, aku tak akan pernah bisa melupakan sosokmu, sosok yang begitu sangat ku cintai sampai saat ini" Jika ada kesalahan kata atau huruf mohon dimaafkan ya... Soalnya belum direvisi dan lagi males ngerevisi h...