Shasya dan Albar

229 139 84
                                    

Kringg... kringg... (Anggep aja bel)
Bell pulang berbunyi.

Sya berjalan melewati koridor sendirian, iya Sya sendirian karena tadi Amel sudah berpamitan lebih dulu padanya karena dia ingin pergi bersama orang tuanya.

Sya hendak berjalan menuju lapangan untuk menemui Attalas yang sedang latihan basket.

"Shasya," teriak seseorang dari belakang.

Sya yang merasa terpanggil pun berhenti dan menengok kebelakang untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.

"Hay Sya," sapa Albar.

"Albar panggil Sya?" Tanya Sya polos.

"Haha, enggak gue gak manggil Lo kok, gue lagi manggil pohon yang itu tuh," tunjuk Albar pada salah satu pohon dekat lapangan.

"Hah? Albar ngapain panggil pohon, terus Sya juga baru tau kalo pohonnya namanya Shasya juga, sama kaya nama Sya," ucap Sya sangat polos.

Albar yang melihat kepolosan cewek itu pun dibuat gemas.

"Polos banget si lo Sya," ucap Albar sambil mengacak puncak kepala Sya.

Sya hanya tersenyum canggung.

"Hm, Albar ngapain panggil Sya?"

"Em, an-anu, Lo malem ini ada acara gak?"

Sya menggeleng sebagai jawaban.

"Gue mau nagajak Lo jalan bisa?" Tanya Albar cepat.

"Jalan?"

"Iya jalan, bisa gak?"

"Hmm,"

"Yaudah ntar malem gue jemput Lo," ucap Albar dan berlalu pergi.

"Ta-tapi," ucapan Sya terputus karena meliahat Albar sudah pergi meninggalkannya.

Sya menghembuskan nafas kasar. Menurutnya sudah sering Albar menghilang disaat ia mau bicara.

Sya pun kembali berjalan, tapi tidak menuju lapangan seperti niat nya tadi untuk menemui Attalas, melainkan langsung pulang. Menurutnya Attalas pasti juga akan mengabaikannya, apalagi sekarang Attalas masih sibuk latihan. Sudah pasti Sya akan dianggurin.

------

"Ehem, kaya nya ada yang cemburu nih," ledek Aidan pada Attalas.

"Berisik"

Iya sebenarnya dari tadi Attalas sedang memperhatikan dua orang yang sedang berada dipinggir lapangan tersebut, iya orang itu adalah Shasya dan Albar.

"Udalah Attalas kalo cemburu mah tinggal bilang, susah banget si"

"Siapa yang cemburu?" Tanya Attalas.

"Halah pake ngelak lagi, udah ketauan juga"

Attalas hanya menatap Aidan.

"Kenapa si lo gak terima aja tuh si Shasya jadi pacar lo?" Tanya aidan tiba-tiba.

Attalas menatap Aidan lekat, dan berlalu pergi meninggalkan Aidan.

"Sudah biasa, diri ku ditinggalkan," ucap Aidan sambil menyanyi.

"Kenapa jadi gini, kenapa harus Albar," batin Attalas.

------

Sya sedang berada di taman dekat rumahnya bersama Albar. Iya tenyata Albar benar-benar mengajak nya jalan-jalan walaupun hanya ditaman dekat rumah Sya.

Attalas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang