sakit

459 236 167
                                    

"Attalas tungguin sya," teriak sya sambil berlari.

Attalas tidak menghiraukan teriakan sya dia hanya terus berjalan tanpa menghiraukan orang-orang disekitarnya yang sedari tadi memperhatikan mereka. Tiba-tiba sya berhenti tepat dihadapan attalas.

"Attalas mau kemana si, sya dari tadi teriak teriak kok ga nengok!" marah sya.

"Kelas" jawab attalas dingin.

"Oh ke kelas, bilang toh dari tadi biar sya ga cape-cape ngejar"

"Yaudah yuk masuk attalas," tambah sya sambil menarik tangan attalas untuk masuk ke kelas.

Namun yang ditarik masih enggan berpindah tempat iya attalas masih diam dan tak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri.

"Lah ko diem katanya mau ke kelas," tanya sya bingung.

Attalas menunjuk kelas yang berada tak jauh dari belakang ia berdiri.

Sya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Eum, eh iya sya lupa kalo attalas sama sya beda kelas," sya langsung berlari kecil menuju kelasnya.

"Aduhh gimana si sya ko sampai lupa kelas sendiri, ini semua gara-gara attalas yang buat sya jadi pelupa kaya gini," gumam sya pada dirinya sendiri.

"Woi lo kenapa ngomong sendiri," ucap cewek yang sedang duduk dikursi paling belakang.

Sya yang baru masuk pun menengok ke arah sumber suara. Dan semua yang ada dikelas langsung menatap sya, dan sya pun hanya nyengir tak berdosa.

"Amel apaan si teriak-teriak jadi ngeliatin sya semua kan mereka," ucap sya pelan sambil menarik kursi yang ada di sebelah amel.

"Ya lo habisnya ngomong sendiri, emang ada apa si," tanya amel.

"Amel, sya malu banget sama attalas masa iya sya lupa sama kelas sya sendiri," ucap sya mulai heboh.

"Lo sakit," ucap amel sambil memegang dari sya.

"Enggak amel sya gak sakit," ucap sya sambil melepas tangan amel dari dahinya.

"Lah terus kenapa? biasanya juga lo malu maluin ko," ucap amel enteng.

"Amel sya serius"

"Gue juga serius sya"

Sya hanya menghembuskan nafas pelan.

------

"Woii bro main tinggal-tinggal aja," ucap aidan sambil menepuk pundak attalas dan duduk dikursi sebelah attalas.

Dan yang diajak bicara hanya diam sambil membaca buku yang ada ditangannya.

"Etdah disini lu ternyata bro, gue nyari disini senang disana senang dimana mana hati ku senang," ucap arya.

"La la la la la-la-la la la la la la-la-la La la la la la-la-la
la la la la" sambung rama.

"Gue curiga jangan-jangan kalian berdua ini penyanyi cilik gagal ya" selidik aidan.

"Hey mas bro kami ini memang penyanyi cilik tapi enggak gagal cuman kurang beruntung aja," ucap arya bangga.

"Sama aja caplang," sahut aidan.

"Beda lah dari kata nya aja udah beda giamana bisa disama samain," jawab arya.

"Serah lu serahh," ucap aidan mengalah.

"Bro lu itu demen banget si diem ngomong apa ngomong," seru arya pada attalas yang masih sibuk dengan bukunya.

"Berisik" serunya dingin.

Attalas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang