Bintang

282 186 116
                                    

"KARENA GUE GAPERNAH SUKA SAMA LO, GUE GEPERNAH CINTA SAMA LO, DAN GUE GAPERNAH PUNYA PERASAAN SAMA LO"

"Lo itu kaya cewek murahan, bikin malu"

Kalimat-kalimat itu terus terngiang ditelinga Sya.

Sekarang Sya sedang berada dikamarnya,  sejak pulang sekolah tadi Sya terus menangis hingga wajahnya merah dan mata nya bengkak, tapi Sya tidak mempedulikan wajahnya lagi ia terus saja menangis meluapakan kesedihannya.

"Attalas jahat, attalas jahat sama Sya hiks...hiks.. Sya benci sama Attalas hiks...hiks..."

"Arghh, tapi Sya sayang sama Attalas, Sya cinta sama Attalas hiks...hiks..."

"Yaudah deh Sya gak jadi benci sama Attalas hiks...hiks..."

Tiba-tiba perut Sya berbunyi, iya Sya merasa lapar bagaimana tidak lapar Sya baru makan satu kali itupun pas jam istirahat disekolah tadi dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Sya keluar dari kamarnya menuruni anak tangga dan segera menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan.

Sya membuka kulkasnya tidak ada makanan siap saji disana ia hanya menemukan sayuran dan ikan mentah.

Tapi kali ini rasanya Sya sangat malas untuk memasak bukannya Sya tidak bisa memasak, Sya paling jago dalam hal memasak tapi hari ini moodnya sedang tidak bagus.

Sya berniat untuk mencari makanan diluar. Iya hari ini Sya hanya sendiri dirumah orang tua nya sedang menjenguk nenek nya yang sedang sakit, dan kebetulan ayah Sya adalah seorang dokter.

Sya berjalan kesebuah taman dekat rumahnya, Sya duduk disebuah kursi taman, menatap satu persatu orang yang sedang berjualan disana tapi menurutnya dia sedang tidak berselera untuk makan makanan disekitar taman ini.

Tak lama kemudian Sya kembali teringat ucapan attalas tadi pagi, air mata Sya kembali jatuh tanpa disuruh.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang memberinya saputangan, Sya mendongak keatas menatap seseorang yang memberinya saputangan tersebut.

Sya cukup terkejut melihat orang yang ada dihadapannya ini.

"Kamu siapa?" Tanya Sya.

Orang dihadapannya itu tidak menjawab dan kembali menyodorkan saputangan yang ia pegang, Sya mengambil saputangan itu.

"Ma-makasih," ucap sya pada badut tersebut.

Badut itu mengagguk, iya orang yang ada dihadapannya itu adalah seorang badut yang memakai kostum panda, dan kebetulan juga Sya sangat menyukai panda.

Tiba-tiba badut itu menari didepan Sya dan itu berhasil membuat sya tertawa.

"Hahaha, kamu lucu banget si"

Kemudian badut itu memberi isyarat pada Sya.

"Jangan menangis lagi ya," mungkin seperti itulah isyarat yang Sya dapat.

Sya tersenyum dengan senyum yang dipaksakan. "Hehe, iya"

Tiba-tiba badut itu mengeluarkan sebuah note dari tas yang ia bawa, kemudian menuliskan sesuatu dinote tersebut.

"Kamu kenapa nangis"

Sya menggeleng.
"Enggapapa kok," ucap Sya.

"Oh iya nama kamu siapa?" Tanya Sya mengalihkan pembicaraan.

Budut itu mulai menulis.

"Bintang?" Ucap Sya bingung. "Nama kamu bintang?" Tanya Sya memastikan.

"Apa dia bisu," batin Sya

Badut itu mengangguk, kemudian dia mengeluarkan sebungkus roti dari dalam tasnya, kemudian mulai menulis lagi.

Attalas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang