Pantai

159 76 76
                                    

Jangan berhenti bersinar tetaplah menjadi cahaya yang mampu mengusir kegelapan

-----------

Seperti janjinya kemarin, hari ini Attalas kembali menjemput Sya. Attalas menghentikan motornya didepan pagar rumah Sya, sudah terlihat seorang gadis tengah menunggu nya didepan pintu rumah.

"Attalas," panggil gadis itu sambil melambaikan tangan dan berjalan ke arah Attalas.

"Pagi bubu," sapa Shasya dengan senyum yang merekah.

Bukannya membalas Attalas langsung memberikan helm kepada Sya. "Nih," ujar Attalas tanpa basa basi.

Gadis itu tidak merespon ucapan Attalas dan masih diam tanpa mengambil helm yang diberikan Attalas.

"Pakai," ujar Attalas dan kembali menyodorkan helm nya kepada Sya.

"Pasangin," pintanya.

Attalas terdiam beberapa detik.

"Punya dua tangan masih berfungsikan?" sahut Attalas dingin. "Pakai sendiri," tambahnya.

Attalas kembali menyodorkan helm nya dan langsung diambil kasar oleh Sya.

"Sini," ucap Sya dengan nada kesal sambil mengambil helm nya.

Attalas memandangi gadis didepan nya itu, sebenarnya ia merasa lucu melihat ekspresi kesal Shasya.

"Udah selesai," ucap Sya masih sedikit kesal.

"Naik," suruh Attalas.

"Ish, Attalas itu gak sweet banget si, gak kaya pacarnya Siska yang sweet," ucap Sya sambil menaiki motor Attalas.

Attalas tidak menggubris ocehan gadis yang ada dibelakangnya itu dan tetap melajukan motornya kesekolah dengan kecepatan sedang, selama diperjalan tidak ada yang membuka suara mungkin karena Sya masih sedikit kesal kepada Attalas.

------

Attalas dan Sya berhenti di parkiran sekolah. Beberapa siswa-siswi memperhatikan mereka berdua. Attalas yang merasa menjadi sorotan tetap acuh tak acuh, sedangkan Sya merasa senang karena mereka berdua menjadi sorotan banyak murid.

Sya menatap Attalas yang sekarang tengah sibuk mengaitkan helm nya.

"Bubu ayo kita ke kelas," ucap Sya dan langsung menggandeng Attalas menuju kelas.

Attalas tidak menggubris perkataan gadis yang ada disampingnya itu dan hanya mengikutinya saja.

Mereka berjalan santai dikoridor sekolah.

"Bubu," panggil Sya.

Attalas tidak menjawab dan sama sekali tidak menoleh ke arah Sya.

"Bubu," panggil Sya sekali lagi.

Dan masih tidak ada respon dari pria itu. "ATTALAS!" teriak Sya dan mebuat beberapa murid yang berlalu lalang menatap Sya, termasuk Attalas yang sekarang sudah menatap gadis disampingnya itu.

"Apa?" jawab Attalas dingin.

"Sya dari tadi manggil Attalas, kok gak nyahut si?"

"Nama gue Attalas bukan bubu," jelas Attalas.

Attalas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang