Ditembak

216 110 87
                                    

Sya berlari keluar kelas secepat mungkin dan tidak menghiraukan orang-orang disekitarnya, termasuk Amel, Aidan, Arya, dan Rama yang sedari tadi mendengarkan pertengkaran mereka.

"Sya," panggil Amel dan berusaha menahan tangan Sya agar tidak pergi.

Namun tangan Amel ditepis kasar oleh Shasya dan pergi meninggalkan keempat orang yang ada disana.

"Sya lo mau kemana? Lo gapapa kan Sya? Syaaa," teriak Amel namun tak dihiraukan oleh Shasya.

"Emang kurang ajar si Attalas," marah Amel dan ingin masuk ke kelas Attalas.

"Eh, Mel lo mau kemana?" tanya Aidan.

"Mau ngasih pelajaran ke Attalas lah," bentak Amel.

"Emang lo guru mel? Pake ngasih pelajaran ke Attalas segala," ucap Arya dan langsung mendapat jitakan dari Amel.

"Loh, ko gue dijitak si? Gue kan nanya"

"Lo diem aja caplang," suruh Rama.

"Gue kan cum-"

"Lu mau gue bunuh?" ancam Amel.

"Eng-enggak ko Mel, gue cuman bercanda, seriusan," ucap Arya sambil mengangkat dua jarinya.

"Arya lo bisa diem gak? Kalo mau bercanda liat situasi," ucap Aidan.

"Iya maaf"

"Argh, kalian semua itu sama aja ya kaya Attalas, kalo ngomong suka gak pake otak," marah Amel dan masuk ke kelas Attalas.

"Mel, tahan emosi lo Mel," ucap Aidan.

"Iya Mel, mending lo kejar Shasya, pasti dia butuh lo," tambah Rama.

"Lo aja sana yang kejar Sya, gue mau ngasih pelajaran ke Attalas," emosi Amel makin memuncak.

"Aidan mending lo kejar Shasya deh, Amel biar gue sama Rama yang urus," ucap Arya.

"Oke," ucap Aidan setuju dan pergi mengejar Shasya.

"WOYY, DASAR COWOK BRENGSEK LO," Teriak Amel dan membuat seisi kelas menatapnya.

"DASAR COWOK BRENGSEK, GAPUNYA HATI LO," tambah Amel dan menampar pipi Attalas.

Attalas masih diam sambil memegangi pipinya.

"Udah Mel, udah," ucap Arya berupaya menenangkan.

Sedangkan Rama menahan Attalas agar tidak terpancing emosi.

"LO TAU GAK APA YANG LO LAKUIN KE SHASYA ITU BENER-BENER KETERLALUAN"

Attalas masih diam sambil menunduk, iya dia tau kalo apa yang dia lakuin ke Shasya itu bener-bener keterlaluan.

"Shasya itu udah berusaha buat dapetin hati lo, udah berjuang demi dapetin cinta dari lo, sampai-sampai dia rela permaluain diri nya didepan umum hanya untuk nunjukin rasa cinta nya ke lo, apa Lo masih gak sadar?" Ucap Amel panjang lebar.

Attalas mengangkat kepalanya dan menatap Amel lekat.

"Gue gapernah nyuruh dia buat ngejar gue, dan gue juga gapernah nyuruh dia buat perjuangin gue," ucap Attalas sinis.

"Lo tuh bener-bener gapunya hati ya," jawab Amel penuh penekanan.

Attalas maju selangkah mendekat ke Amel dan membisikkan sesuatu di telinga Amel.

"Gue ngelakuin ini karena gue gamau dia menderita suatu saat nanti," bisik Attalas ditelinga Amel.

"Apa maksud lo ngomong gitu?" tanya Amel bingung.

Attalas [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang