Pantau typo:)
.
.
Lany menangis terisak di dalam kamarnya. Ia duduk disudut kasur dengan wajah dibenamkan di atas lutut.Ini sudah pukul 1 malam, tapi matanya seakan tak bisa menutup atau mengantuk. Ia bersyukur hari ini sang kakak sedang menginap di rumah teman nya karena ada suatu hal.
3 jam yang lalu lah yang membuat nya seperti ini. 3 jam yang lalu lah yang membuat kejadian di masa lalu terulang lagi. 3 jam yang lalu lah trauma yang ia pendam dan simpan rapat, kini muncul bertambah besar.
Ini semua karena Al, alumni kamprett! Aku benci kak Al!
3 jam yang lalu.
Setelah membisikkan kalimat nya, Al pergi kearah parkiran. Ya, mereka langsung pulang.
Lany segera menyusul Al yang tampak sedang menelpon seseorang didekat mobil nya.
Lany yang hendak membuka pintu kemudi mobil Al terhenti."Eh, lo gak balik sama gue! Gue ada urusan, lo nanti dianter sama temen gue. " Ujar nya menahan pergerakan Lany.
"Apa? Temen kak Al yang mana? Urusan nya mendadak banget? " Tanya Lany. Kan seharusnya pergi sama Al pulangnya juga sama Al!
"Tuh, sorry gak bisa anter lo pulang. Gue buru buru. " Ujar Al menunjuk seorang cowok yang tengah duduk di motor sport berwarna hitam tak jauh dari mereka lalu masuk kedalam mobil nya dan pergi meninggalkan area sekolah.
Lany menatap Al yang perlahan menjauh dengan sendu, lalu ia berjalan kerah cowok yang memunggunginya.
"Ehmm maaf, kakak yang disuruh kak Al anter aku ya? " Tanya Lany hati-hati saat sudah berdiri didekat motor cowok itu.
"Hai." Sapa cowok itu lalu membalikkan tubuh nya menatap Lany. Deg. Lany melotot saat menyadari siapa yang ada di hadapannya.
"Ka.. Kamu!? "
"Apa kabar sweetheart? "Ujar cowok itu memasang smirk.
Lany sudah siap siap untuk berlari, pergi dari cowok itu. Tapi, belum sempat kaki nya melangkah cowok itu sudah mencekal lengan nya.
" Mau kemana sih? Gak kangen apa sama gue? Lo tambah cantik ya, pipi lo tembem pen gue cium!"ujar nya tersenyum mesum. Tangan cowok itu sudah berani membelai dagu Lany dan pipi nya.
"TOL... " Lany yang hendak berteriak terhenti saat cowok itu membekap mulutnya menggunakan tangan cowok itu.
"Ssstt sstt jangan teriak dong sayang, lo gak liat disini sepi dan didalam itu berisik banget! Jadi gak akan ada yang denger suara cantik lo itu! " Ujar nya tertawa licik seram bagai setan pencabut ginjal. Lany menatap parkiran yang memang sepi.
"Hiks mau kamu apa ha? Jangan ganggu aku, tolong biarin aku pergi, aku mau pulang! Hiks, " Air mata Lany sudah membasahi pipi nya.
"Oke oke kita pulang ya, tapi setelah pulang dari sini gue gak mau denger lo ngadu ngadu gak jelas sama orang! Terutama Al! Ngerti?! " Ujar nya memakai suara rendah namun tajam.
"I.. Iya, hiks,"
"Kalo iya, jangan nangis! " Bentak cowok itu.
Sekuat mungkin Lany menahan tangisan nya dengan menggigit bibir nya. Cowok itu menghidupkan motor nya lalu menyuruh Lany naik. Tangan Lany ditarik kuat, dipaksa agar memeluk pinggang cowok itu.
"Kalo sampe lo lepas, gue bakal bertindak lebih jauh dari ini dan dulu! " Ujar nya memberi peringatan.
Lany hanya diam dengan air mata yang semakin deras membasahi pipi nya. Menangis tanpa suara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Admirers
Teen FictionMelany Afrananda. Gadis biasa dengan wajah lugu nan memesona. Kehidupan sederhana yang awalnya tentram kini menjadi tidak tenang sejak datangnya seorang lelaki yang mengaku pengagum nya sejak lama. Lelaki yang selalu mengirimkan SMS,dan mengawasiny...