Lany berjalan dengan lesu menuju kelas nya. Ia sengaja datang lebih cepat dari biasanya. Wajahnya nampak kusut, mata bengkak dan bibir pucat mendominasi.
Lany duduk di samping Daichi dengan tak semangat membuat sang sahabat mengernyit heran.
"Napa lo? Pagi pagi udah cemberut? "Lany hanya menggeleng malas.
" Oh iya, kemaren lo dianter pulang sama bang Al ya? Kok gak pamit sama gue sih? Padahal ya,puncak acara nya keren banget, ada artis terkenal sama band gitu. Rugi lo gak nonton! "Celoteh Daichi. Lany hanya diam. Mood Lany tambah hancur mendengar nama Al.
" Oowh, "balas Lany.
" Lo kenapa sih? Ada sesuatu yang terjadi ya pas lo sama bang Al? "Tanya Daichi curiga.
" Enggak ada, aku lagi badmood aja,"ujar Lany. Lalu mereka diam dan setelah itu guru mata pelajaran pertama dimulai.
"Ada yang tidak mengerti? " Tanya Bu Ratna setelah menjelaskan materi pelajaran.
Lany yang terbengong seketika sadar bahwa ia tak mengerti atau tak mendengar sedikit pun penjelasan Bu Ratna.
Lany mengangkat tangan. "Iya? " Tanya Bu Ratna.
"Permisi ke toilet Bu, " Ujar Lany. Bu Ratna menghela nafas pelan lalu mengangguk. "Yaudah sana, jangan lama lama! "Ujar Bu Ratna dan setelah itu Lany berjalan ke luar kelas menuju toilet.
Lany menatap wajah kusut nya dicermin yang ada di toilet lalu setelah itu ia membasuh wajah nya.
Setelah dirasa wajahnya sudah segar Lany keluar dari toilet.Beberapa langkah lagi sampai dikelas, seseorang menyenggol lengan nya dan reflek Lany menatap siapa yang menabrak nya.
"Sorry, " Ujar cowok itu menunduk lalu pergi berlalu begitu saja sebelum Lany melihat wajah nya.
Lany hanya mengidik heran dan setelah itu kembali berjalan, tapi sesuatu yang diinjak sepatu nya membuat jalan nya terhenti.
Lany menunduk, melihat apa yang ada dilantai putih itu. Amplop berwarna hitam tergeletak di sana.
Diambilnya amplop itu lalu Lany menatap arah pergi cowok tadi. "Eh, ini pasti punya dia? Lho kemana dia? Cepet banget ilang nya, " Gumam Lany heran.
"Nanti deh aku cari orang nya, " Lany kembali jalan memasuki kelas nya.
-LFA-
Jam istirahat tiba, Lany dan Daichi memilih berdiam diri di kelas seperti biasanya. Daichi menatap heran kearah Lany. "Lo gak bawa bekel? "
"Lupa, hehe. "
"Yaudah lo makan aja bekel gue, gue diet. " Ujar Daichi enteng. Gadis itu menyerah kan kotak bekalnya berwarna biru tua.
"Diet kok tetep bawa bekal? " Tanya Lany tak enak.
"Dipaksa nyokap, "
"Terus kamu makan apa? "
"Udah makan roti tadi pagi, gue masih kenyang. " Ujar Daichi. "Udah makan aja, gak usah gak enakan gitu." Lanjutnya.
"Hm, makasih. " Senyum tulus Lany dibalas anggukan Daichi.
Setelah makan Lany berniat mencari pemilik amplop hitam tadi. "Chi, kamu tau gak ini punya siapa? " Tanya Lany pada Daichi. Mana tau gadis itu tau.
"Amplop apaan tu? Dapet dimana? Gak tau sih, gak pernah liat, "
"Tadi pas dari toilet mau ke kelas ada orang nyenggol aku, terus dia langsung pergi setelah bilang sorry, nah ini amplop aku temuin di lantai, itu pasti punya dia kan? Soalnya kan koridor sepi,dan masalahnya aku gak sempet liat muka dia, jadi gak tau mau kasih kemana. " Cerita Lany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Admirers
Teen FictionMelany Afrananda. Gadis biasa dengan wajah lugu nan memesona. Kehidupan sederhana yang awalnya tentram kini menjadi tidak tenang sejak datangnya seorang lelaki yang mengaku pengagum nya sejak lama. Lelaki yang selalu mengirimkan SMS,dan mengawasiny...