بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tak perlu lebih untuk menolong. Status itu hanya latar belakang, walau hanya teman setidaknya membuat semua orang bahagia.
~N a l u r i~
🌼🌼🌼
"Kamu siapa?"
Deg!
Satya terkejut bukan main. Ariana ini sedang amnesia atau akting. Mulus sekali sandiwaranya seperti ia benar-benar tidak mengenali Satya.
"Aku Satya Ann," kata Satya sambil menggiring Ariana untuk menjauh dari dapur.
"Ann itu siapa?" Lagi ia bertanya sembari meronta di lepaskan. Tetapi terlambat Satya sudah membawanya memasuki kamar, menguncinya rapat-rapat.
"Anna itu Ariana. Kamu tunggu di sini, jangan nekat." Setelah mengatakan itu Satya menutup pintu kemudian duduk di sofa, bergulat dengan pikirannya. Pikiran tentang Ariana yang semakin aneh. Tadi ingin bunuh diri kemudian amnesia, selanjutnya apa, Satya semakin bingung.
Jika di pikir-pikir tenaga Ariana begitu kuat, buktinya saja saat ia mencoba membawa ke dalam kamar ia benar-benar lelah.
Ia mencoba menenangkan pikirannya, sampai melupakan Ariana yang ada di dalam tak mengeluarkan suara apa-apa.
Satya curiga jangan-jangan cewek itu melakukan sesuatu di dalam kamarnya, tanpa sepengetahuan Satya.
Satya buru-buru masuk. Dugaannya salah. Ariana sedang terbaring lelap di atas ranjang. Ia mencoba mendekat kemudian menarik selimut untuknya. Tapi saat Satya ingin pergi tangannya mencegah dengan mata masih terpejam. Satya menoleh, merasakan sentuhan kulit Ariana bersuhu.
Satya menempelkan telapak tangannya di atas dahi Ariana. Panas. Sepertinya Satya harus memanggil dokter untuk Ariana.
Pasti karena kehujanan, ditambah lagi mungkin beban pikiran yang harus ia panggul.
Saat dirinya sedang menelepon dokter, tiba-tiba ada bau menyengat bersamaan dengan asap.
"Saya tunggu ya dok. Cepetan." Ia menutup telpon sepihak lalu mencari dimana bau menyengat tersebut berasal.
Gila! Ariana berulah lagi. Ia membakar lemari, membantingnya lalu mengacak-ngacak nya. Baru sebentar tidur ia sudah berulah. Kuat sekali gadis itu.
Satya tak bisa membayangkan bagaimana susahnya menjadi Ariana.
Tanpa basa-basi Satya lari mengambil air kemudian menyiramkannya. Satya kewalahan sendiri. Ariana terus mengamuk. Apa gadis ini juga mengidap penyakit yang sama dengan ibunya?
"Sadar Ann. Jangan gini, nanti gue jadi mateng." Satya letih sendiri dengan sikap Ariana. Jika ditinggal mungkin Ariana besok tinggal nama, jika terus-terusan begini Satya mungkin juga tinggal nama.
Tak lama kobaran api padam, pada saat itu juga dokter datang. Satya segera menyambutnya. Tapi sebelum itu ia sudah mengunci Ariana dan menali kaki tangannya di kamar. Demi kebaikan.
"Di kamar dok. Saya udah capek. Dokter saja, saya gak akan kuat." Segera dokter itu melangkah mengikuti Satya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naluri
RomantikPerubahan judul! Judul awal it's not wrong Ketika mimpi berubah menjadi kenyataan dengan skenario yang berbeda. Raga yang sama namun nama, sifat dan penampilan berbeda. Tapi apa rasa itu sama? Maksudnya getaran yang dirasakan Satya malam itu. *** G...