07 - Returning Predators

1.4K 218 57
                                    

Sudah lima belas menit Somi menunggu Haechan di halte depan sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah lima belas menit Somi menunggu Haechan di halte depan sekolahnya.

Berkali-kali juga gadis ini menghubungi nomor Haechan yang sama sekali tidak diangkat.

Mau nangis aja rasanya, tapi Somi juga bakalan capek kalau nangis nangis gitu. Mana hari lagi hujan, Somi gak bawa payung atau jaket, soalnya tadi siang itu panas banget.

Tau kan kalau sinyal jaringan pas hujan kadang suka ngandat, jadi Somi susah order Uber. Bus atau taxi juga gak tau kenapa gak ada yang lewat, seakan emang udah direncanain untuk Somi berdiri sendirian di situ.

Mana Siyeon ada kelas tambahan untuk ikut Olimpiade, si Minju juga tadi di tarik paksa Jaemin buat jalan.

Somi meluk diri sendiri, udah hampir menggigil karena kedinginan. Sepatunya juga udah basah kecipratan air yang turun dari atap halte bis.

"Hachuu.. Ugh.."

Berkali kali juga Somi bersin dan narik ingusnya yang udah meler.

"Huaa, demam gak nih?" Gumamnya sedikit khawatir.

Soalnya Somi itu daya tahan tubuhnya kurang dijaga, lemah banget. Bisa bisa nanti dia demam.

"Somi.." Seru Renjun yang tau tau udah make payung berdiri di hadapan Somi.

Somi jadi bingung, "eh, kok aku gak sadar ada mobil berenti," ujar Somi dengan nada serak.

Renjun langsung aja serahin jaket ke Somi yang langsung dipake sama cewek itu.

"Buruan aku anter pulang." Ujar Renjun mayungin Somi sampai Somi masuk ke dalam mobil.

Renjun muterin mobil terus langsung masuk juga ke dalam mobil.

"Kok kamu masih disini?" Tanya Renjun mulai hidupin mesih mobil, gak lupa dia juga hidupin penghangat.

Somi ngambil tisu yang ada di dashboard untuk nutupin mulut pas dia mau bersin lagi.

"Gak ada yang bisa ditebengi pulang," sahut Somi malah jadi tambah serak suaranya.

Renjun jalanin mobil dalam diam. Ngelirik Somi yang mukanya udah pucat tapi telinganya masih merah. Matanya juga sayu, dan Renjun yakin kepala Somi terasa sakit karena Renjun liat Somi sempat meringis sambil pegang kepala.

Diam diam Renjun ngumpatin Haechan dalam hati.

Renjun biarin Somi yang udah tidur di kursinya. Tangannya bergerak ke dahi Somi ngecek suhu tubuh cewek itu.

"Gila, panas banget." Gumamnya lalu beneran turun terus masuk ke dalam apotek.

Renjun ini termasuk teman yang cuek tapi perhatian, gak peduli siapapun itu asalkan berlabel 'teman dekat Renjun'.

Setelah beli obat pereda demam Renjun langsung bawa Somi ke rumah cewek itu. Somi yang baru bangun jadi bingung liat tangan Renjun yang nyodorin paper bag khas apotek.

"Kamu demam, minum ini terus istirahat," pinta Renjun.

Somi mengangguk lemah, masuk ke dalam rumah dibantu bi Misoo yang tau tau udah nyamperin Somi ke mobil Renjun.

Somi gak lupa ucap terima kasih ke Renjun. Kalau bukan ingat Haechan, mungkin Somi udah oleng ke Renjun kalau gini.

***

Renjun masuk ke dalam sebuah club yang menjadi tempat dirinya dan teman-temannya berkumpul.

Satu pemandangan yang buat dia rasanya pengen meledak liat Haechan tertawa bersama salah satu perempuan club yang memeluknya dari samping.

Mata rubah Renjun jadi tajam, tak kala melihat si perempuan mengelus dada Haechan mencoba menggoda lelaki itu.

Renjun menghempaskan tubuh ke sofa yang sigle sebelah sofa dimana Haechan berada. Berdecih dan memandang sinis pada Haechan, menarik perhatian Haechan karena cowok itu menatap bingung ke arah Renjun.

"Aman kan?" Tanya Haechan dengan tangan mengelus bahu si perempuan yang terekspos.

Renjun menatap ke depan, melihat Jeno yang asik bergoyang mengikuti irama musik dengan seorang perempuan di depannya.

"Jerk type, kekasihnya nunggu sampai demam dan lelakinya asik disini, Cih!"  Desis Renjun dihadiahi kekehan dari Haechan.

Renjun kesal saja liat Haechan yang memang tidak jauh berbeda dari dirinya. Tapi Renjun masih tau batas untuk tidak bersenang di balik penderitaan seseorang.

Walaupun sebenarnya tadi Renjun memang memiliki urusan dengan Shuhua—pac—ah sudah mantan semenjak satu jam yang lalu—dan Haechan meminta dirinya untuk melihat apakah Somi masih menunggu atau tidak.

"This is not the first, seharusnya dia tau dong," sahut Haechan makin gak tau diri.

Jeno datang merangkul dua cewek yang salah satunya dia beri arahan untuk mendekati Renjun.

"Stres habis putus mending have fun, Ren!" Saran Jeno lalu pergi menuju entah kemana.

Renjun berdesis tapi juga mengikuti si cewek yang diberi Jeno untuk menjadi lampiasannya akibat putus dari Shuhua.

Perkumpulan Predators yap!

Haechan makin tertawa karena Renjun sok ngatain dirinya, tapi gak tau sendiri dirinya juga sama.

"Still want here?" Tanya si cewek yang masih bergelayut manja pada Haechan.

"Calm baby girl~" Seru Haechan mencolek dagu cewek itu.

Si perempuan hanya tersenyum malu tapi juga terkesan menggoda bagi Haechan.

Ingin melakukan lebih dengan si cewek, tapi Haechan teringat sindiran Renjun yang mengatakan jika Somi dalam keadaan demam.

Haruskah Haechan mendatangi Somi?

[✓] Player Guy | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang