20 - Ending

1.4K 169 16
                                    

Satu tahun berlalu...

Hari ini adalah hari kelulusan angkatan Somi dkk. Dimana mereka akan melepas gelar anak SMA dan juga sudah merasa lega setelah mengikuti Ujian Akhir Sekolah yang sangat menegangkan.

Somi tak pernah melepas senyuman yang selalu dia tampilkan sepanjang hari.

Lulus dengan nilai terbaik bersama kedua sahabatnya, ditemani oleh Papa dan Bunda Victoria yang enam bulan lalu sudah resmi menjadi ibu tirinya, juga kehadiran Heera yang menjadi surprise untuk dirinya.

Somi juga tidak pernah melepas tautan tangannya pada tangan Heera semenjak gadis itu tiba di hadapannya.

Mengabaikan Haechan yang selalu menatap tajam pada adik kandungnya sendiri.

"Kak Somi, si Haechan muka nya kayak mau ngajak gelud tuh," bisik Heera menunjuk Haechan dengan dagunya.

Somi yang semula sedang memeriksa hasil foto pada kameranya mengikuti arah pandang Heera.

Benar saja, disana tepat di kursi taman yang berjarak tak jauh dari mereka duduk ada Haechan yang menatap ke arah mereka dengan dingin.

Ah, lebih tepatnya ke arah genggaman tangan Somi dan Heera.

Somi jadi ketawa dibalas dengusan dari Haechan.

Heera yang melihat Somi tertawa juga ikut mengeluarkan tawa yang sebenarnya sedari tadi sudah dia tahan.

Abang kandungnya itu sungguh aneh menurut Heera.

Haechan berdiri dari duduknya dan menghampiri dua perempuan yang dia cintai.

"Ketawa terus sampai nangis." Ketus Haechan memaksa genggaman tangan Somi-Heera putus dan dia duduk di tengah-tengahnya.

Heera mengerutkan hidung, Somi hanya terkekeh lalu meletakkan kamera pada pangkuannya.

"Maaf ya, aku cuma kangen berduaan sama Heera," ujar Somi menusuk pipi Haechan dengan jari telunjuknya.

Haechan tersenyum kali ini, mencubit pipi Somi tak peduli ringisan sakit dari cewek itu.

"Udah kan? Sama aku nya lagi." Ujar Haechan.

Heera mencibir dan segera pergi dari sana.

Tapi sebelum pergi, Heera akan selalu memberi hadiah untuk abang kandungnya.

Tuk!

Heera memukul kepala Haechan dan kabur menghampiri Mama nya yang sedang berbicara dengan Bunda Somi.

"Anj—Heera! Awas aja kamu nanti aku bikin nangis!" Geram Haechan menatap tajam Heera yang menjulurkan lidahnya.

Somi ketawa ngakak. Haechan merungut sok pasang wajah sedih.

"Sakit..." Rengeknya pasang aegyo.

Somi mengulum senyum, "Ulu ulu sakit yaa..."

Haechan menganggukan kepalanya, Somi mengusap kepala Haechan yang dipukul Heera tadi.

Kepala Haechan dia tumpukan pada bahu Somi. Sesekali mengambil kesempatan untuk menghirup aroma tubuh Somi yang menjadi candu baginya.

"Woi! Ini sekolah jangan skinship-an!" Tegur Siyeon yang entah sejak kapan ada disana.

Haechan berdecak mengangkat kepalanya. Somi malah nunduk karena malu kelupaan kalau mereka masih di sekolah dan banyak yang melihat.

"Si nenek lampir ganggu aja!" Umpat Haechan dapat pukulan lagi di bagian kepalanya yang tadi juga dipukul Heera.

[✓] Player Guy | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang