SpinOff : JenoSiyeon

1K 115 16
                                    

note:
Fyi, waktu dari part ini satu tahun yg dilompati kisah Haesom. Yah, pertengahan tahun mereka di kelas akhir sekolah menengah atas gitu.

Baca cerita ini jgn lupa follow akun ini. Back? Sure.
U can ask, dm bsa wall bsa disinipun boleh.

Vote juga jgn lupa yaaaa^^ so easy.
Komen? Semaunyaa aja.
Gk semua org bsa komen kan?hhe.

••••

(editan pertamaku yg seadanya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(editan pertamaku yg seadanya)

••••

Ada banyak hal yang tidak disukai oleh Siyeon, entah itu dalam kategori benda, sifat, makanan, apapun itu. Untuk benda Siyeon sangat membenci ular mainan, itu sangat menggelikan baginya. Ular asli juga pastinya sangat dibenci gadis Park ini.

Makanan, Siyeon membenci durian yang banyak terdapat di negara tropis. Bau nya sangat menyengat dan rasanya pahit.

Sifat. Semua orang pasti tau Siyeon sangat membenci sifat pengkhianatan. Tidak setia. Tukang selingkuh.

Namun kali ini ada dua yang turut menjadi hal yang sangat sangat sangat Siyeon benci.

Keterlambatan dan tepat waktu.

Siyeon mencoba untuk mengatur ekspresi nya dengan baik, menyembunyikan emosi yang sebenarnya gadis Park ini rasakan. Juga mengalihkan tatapan agar tidak menusuk apa yang sebenarnya menjadi titik untuk pura-pura tidak melihat.

Untuk pertama kalinya Siyeon menyesal datang pada tepat waktunya.

Untuk pertama kalinya Siyeon ingin menjerumuskan semua sahabatnya ke sungai Han atas keterlambatan mereka.

Untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan purnama Siyeon duduk berhadapan dengan Jeno di sebuah cafè. Dan itu sangat tidak disenangi oleh Park Siyeon.

"Perlu aku pindah?"

Siyeon melirik Jeno yang duduk bersidekap dada di sebrang meja yang menatapnya dengan tatapan tak berarti. Hati yang meneriakkan untuk kepalanya mengangguk, namun pikiran yang berjalan dengan baik, tidak membiarkan hal itu terjadi.

Jangan kekanakan, Park Siyeon!

"Untuk apa?"

"Barangkali kamu tidak nyaman." Jeno mengulas senyum kecil.

"Kenapa aku harus?" Siyeon memutar bola matanya lalu mendengus. "Siapa yang tau, melihat selama ini kamu menunjukan sifat bahwa kamu membenci diriku."

Siyeon hanya diam menatap keluar café. Enggan menanggapi atau bahkan hanya memikirkan apa yang Jeno katakan.

Melihat Siyeon yang hanya diam tanpa mau peduli pada nya, Jeno menghela nafas lalu bangkit dari kursinya menuju kursi lain. Tidak ingin membuat gadis yang dengan kurang ajarnya masih bersarang di hati terdalamnya itu tidak nyaman.

[✓] Player Guy | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang