24 - Finally

565 89 25
                                    

tengah malam update pasti sepi,wkwk.

••••

"Itu memang surat keterangan hamil asli, dan memang itu punya Heejin. Tapi bukan anak Haechan, dan sampai sekarang aku masih tidak mengerti bagaimana kamu bisa percaya dengan dia."

Hyunjin menatap bingung pada Somi yang tersenyum tipis. "Itu waktu yang sulit bagiku, Kim. Aku bahkan hampir membatalkan pertunangan kami jika saja Jeno tidak kembali membuktikan jika itu bukanlah anak dari Haechan."

"Aku rasa lebih baik cerita itu hanya kamu dan teman-teman yang terlibat yang dapat mengenangnya." Balas Hyunjin.

Somi tersenyum, menopang dagu di atas meja makan. Kembali memperhatikan Hyunjin yang tengah mengambil nafas dalam-dalam.

"Heejin kembali. Dua hari yang lalu aku bertemu dengannya, dia memintaku untuk membantunya mengembalikan Haechan ke dalam pelukannya. Tentu aku tidak setuju dan memilih menemuimu disini dan menceritakan semuanya."

"Satu hal yang harus kamu tau, Heejin disekap oleh pria mantan kekasih ibunya itu setelah melahirkan anak mereka. Dan dia berhasil kabur."


••••

one month later...

Kebiasaan menghabiskan waktu makan siang di ruang pribadi Jeno menjadi sebuah rutinitas baru keempat serangkai ini usai Jeno membuka sebuah restoran mewah tak begitu jauh dari kampusnya. Sedari awal memasuki dunia perkuliahan Jeno memang sudah menunjukkan keinginannya untuk membuka usaha sendiri. Terbukti setelah memasuki tahun akhir kuliah ini pemuda bungsu Lee ini sudah membuka dua cabang dari restoran-nya.

Seperti hari ini, mereka berempat sepakat untuk mengerjakan tugas akhir di ruangan yang luas ini. Ruangan yang lebih tepatnya menjadi basecam mereka berkumpul. Dengan beberapa makanan ringan yang telah disediakan oleh tuan rumah.

Pada sebuah meja kayu yang terbuat dari jati dengan tinggi lebih kurang 120 cm ada Jeno dengan laptop tak lupa dua buku di setiap sisinya.

Beralih di karpet bulu lembut tepat tak jauh dari meja Jeno terletak, ada Jaemin juga sama dengan laptop dipangkuan serta buku berserakan juga satu bungkus snack di tangan kanannya.

Sedangkan Haechan dan Renjun berhadapan di dua sofa empuk di sudut ruangan. Masing-masing juga memangku laptop dan pastinya ada beberapa buku yang berserakan di sekitar.

Semua tampak fokus diiringi musik selow yang mengalun kecil. Hingga kefokusan itu buyar saat pintu terbuka dengan paksa menampilkan seorang perempuan berambut panjang bewarna coklat gelap.

Matanya membulat saat sadar jika aksinya itu mengganggu konsentrasi empat pemuda yang tengah belajar.

"Oh, maaf—aku tidak tau..." Gadis itu berucap dengan nada penuh penyesalan. Semua hanya mengangguk tidak mempermasalahkan hal itu. Kembali fokus menatap layar laptop atau buku bacaan. Tentu kecuali satu orang yang tetap tidak melepas pandang hingga si gadis telah berdiri di depan meja Jeno.

"Jen, kak Doyoung minta kamu ke rumah nanti." Ujar si gadis pada Jeno.

Haechan yang semula matanya menatap layar laptop refleks mengangkat pandangan, menatap heran pada Renjun yang diam namun matanya terpaku oleh sesuatu.

[✓] Player Guy | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang