21 - Qt

959 129 18
                                    

Sore ini seharusnya menjadi hari menyenangkan bagi Somi karena akan menghabiskan waktu bersama semua sahabatnya seharian penuh. Ia tersenyum tipis saat membuka pintu rumahnya, bahkan disambut dengan senyuman tak enak dari Haechan karena mungkin terlalu memikirkan sesuatu yang tidak diinginkannya.

"Semuanya udah datang, ya?"

Somi berdiri disamping Haechan, melingkarkan kedua lengannya pada lengan pemuda itu.

"Udah. Kan mereka nya pengen jemput kamu."

"Walaupun cuma di mobil?"

Haechan tertawa. Mengusak rambut belakang Somi yang sedang menatap nyalang ke arah mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

Sebuah mobil antik VW bewarna biru itu menghiasi retina mata Somi. Mobil yang dipinjam Jeno dari pamannya yang menjadi satu-satunya kendaraan untuk mereka pergi piknik sesuai rencana Somi jauh-jauh hari.

 Mobil yang dipinjam Jeno dari pamannya yang menjadi satu-satunya kendaraan untuk mereka pergi piknik sesuai rencana Somi jauh-jauh hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[anggap aja biru:"]

"Hei kalian berdua. Ayo buruan naik!"

Somi dan juga Haechan yang terlihat menikmati waktu berdua di teras rumah Somi menampilkan senyuman lebar saat seruan Siyeon hinggap di telinga mereka.

Akhirnya apa yang Somi mau terkabul walau belum sepenuhnya. Kali ini mereka akan pergi berlibur ke sebuah desa yang asri tak jauh dari Seoul. Walau perjalanan memakan waktu tujuh jam, setidaknya mereka bisa bersama dalam satu mobil. Itulah tujuan Jeno meminjam mobil antik pamannya dengan bayaran yang terpaksa Jeno lakukan.

Bayarannya biarlah Jeno sendiri yang tau itu, walau sebenarnya Renjun juga tau.

Jeno dan Renjun akan bergantian dalam menyupir. Untuk pertama Jeno lah yang menyupir, Renjun duduk di bangku sebelah Jeno. Barisan kedua ada Siyeon dan Shuhua, barisan ketiga ada pasangan Haechan Somi serta Jaemin Minju. Sedangkan barisan keempat sebagai space barang-barang bawaan.

Satu jam perjalanan pertama seisi mobil terdengar berisik karena mereka bernyanyi bersama. Saling memberi dan memakan snack yang telah disiapkan oleh para gadis, bermain tebak-tebakan yang pastinya datang dari otak Haechan, dan terakhir heboh disaat Renjun yang memberi kecupan bibir pada Shuhua yang merasa pusing.

Jarang-jarang Renjun mau begitu di hadapan orang banyak.

Jam digital pada mobil telah menunjukkan pukul delapan malam dan itu berarti sudah tiga jam perjalanan mereka. Jeno memutuskan untuk memarkirkan mobil pada area peristirahatan, dilihatnya ke belakang dan menemukan seluruh sahabat sedang tertidur.

Jeno keluar dan masuk ke supermarket yang ada disana, membeli beberapa minuman dan duduk di kursi yang tersedia.

Sedangkan di dalam mobil Somi mengerjabkan mata akibat cahaya yang tiba-tiba menyentaknya dalam tidur. Kepalanya berputar melihat sekeliling dan menghela nafas saat tau dimana ini. Diliriknya Haechan yang masih memejamkan mata dengan kepala bersender pada jendela mobil.

[✓] Player Guy | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang