04 - Her problem

1.6K 238 28
                                    


Somi melangkahkan kedua kaki menghampiri Haechan yang sedang menyandarkan punggung pada body mobilnya dengan seorang gadis lain di sebelahnya.

Sebelum kaki nya berhenti tepat di hadapan Haechan, Somi sempat ragu bahkan mengurungkan niat enggan menghampiri lelaki itu.

Somi sesekali menyisir rambut panjangnya yang terhembus angin mengganggu pandangannya. Hingga beberapa langkah di depan Haechan, kaki nya spontan berhenti begitu saja setelah mendengar tawa bahagia dari Haechan yang belum menyadari keberadaan kekasihnya. Sementara Somi sudah merasa hampa seketika.

Haechan tertawa menanggapi apa yang dibicarakan oleh gadis itu. Juga tak lupa lengan kanannya yang turut andil dalam merangkul bahu gadis itu.

Keduanya terlihat begitu menikmati kebersamaan. Membuat Somi terpaksa memundurkan langkah guna meninggalkan mereka berdua.

Namun ketika berbalik, hati Somi seakan mulai memberontak agar tidak menyerah. Walaupun pikirannya menyerukan hal sebaliknya, kali ini Somi akan memihak hati.

Gadis ini berbalik dengan langkah pasti tepat berdiri di hadapan Haechan.

Lelaki itu mendongak diikuti gadis bernama Kim Hyunjin. Tawa mereka yang semula terdengar memekakkan bagi telinga Somi kini sudah terhenti.

Somi menarik ujung bibirnya ke atas walaupun senyum itu tidak sampai pada mata.

"Jadi?" Somi bertanya dengan nada lembut, lirih, dan terselip harapan.

Haechan mendelik. "Apa?"

Somi sedikit menundukkan kepalanya. Melirik Kim Hyunjin yang memasang wajah jumawa nya. Sedetik kemudian gadis bermarga Kim tersebut sudah menempelkan sisi kepalanya pada bahu lebar Haechan.

"Kamu bilang mau ajak aku jalan pulang sekolah."

Memberanikan diri mengeluarkan suara yang nyaris tidak bisa keluar dengan sempurna. Somi menjawab dengan nada suara yang bergetar.

"Nope. Aku mau jalan sama Kim."

Jawaban yang membuat Haechan menangkap senyuman tipis dari bibir Somi sebelum gadis itu menganggukkan kepalanya pelan.

"Oke."

Satu kata terakhir menanggapi sesuatu yang di luar ekspektasi.

Ah! Somi sudah sedikit menduga hal ini akan terjadi.

Somi menghembuskan nafasnya pelan lalu memutar tubuh pergi dari area parkir. Bertepatan dengan bel pertanda istirahat berakhir berbunyi.

Somi tau ada yang salah pada pikirannya kali ini. Mengalah dan menerima tanpa melawan terhadap perlakuan Haechan? Bahkan dirinya sendiri sudah tidak mengerti bagaimana bentuk hati perasaannya kali ini. Dikatakan masih utuh delapan puluh persen salah, Somi menyangkal hal itu.

Gadis ini sudah berada di titik lelah jika saja harus mengeluarkan air mata. Menurutnya menangis itu butuh tenaga ekstra dan Somi sudah lama kehilangan hal itu.

Dari kecil juga Somi sudah sering menangis, hingga kini dia beranjak remaja. Semua sangat melelahkan baginya.

"Somi! Kalau jalan jangan ngelamun!"

Somi mendongak tak kala dirinya tersentak atas teguran Siyeon. Gadis ini memberi senyuman bodoh seakan semua terasa baik-baik saja. Merasa untuk tidak memberatkan kedua sahabatnya jika dia datang dalam keadaan bersedih.

[✓] Player Guy | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang