Four

522 97 4
                                    

Hari ini adalah hari terakhir perkuliahan di fakultas Yuna, karena mulai senin nanti ujian akhir semester akan dimulai. Tidak ada minggu tenang dalam kamus perkuliahan fakultas ekonomi dan bisnis, yang ada malah para mahasiswa semakin dibebani dengan tugas-tugas yang menumpuk sebelum UAS tiba.

Sebagai mahasiswi dengan predikat 'Mapres FEB', Yuna terpaksa harus memprioritaskan akademiknya dan mengesampingkan urusan grup musiknya saat ini. Lagipula Jeka dan Angga juga pasti akan mempersiapkan UAS, karena mereka berada dalam satu fakultas yang sama dengan Yuna meskipun berbeda jurusan. Sedangkan Jeffrey berada di fakultas psikologi, namun kebetulan fakultasnya memiliki jadwal UAS yang sama dengan FEB.

Setelah UAS berakhir, masih ada dua minggu untuk berlatih sebelum kompetisi musik nasional dijalankan. Jadi mereka berempat masih bisa mengejar ketertinggalan latihan, dan Yuna tak perlu khawatir akan ketidaksiapan grup musiknya meskipun satu minggu kedepan latihan rutin mereka harus ditiadakan.

Kelas Yuna telah berakhir sejak lima menit yang lalu. Gadis itu kini berada di depan fakultasnya untuk menunggu Jeka, karena mereka seringkali pulang bersama setelah kuliah usai.

Tapi setelah lima belas menit Yuna menunggu, batang hidung sang sahabat belum juga terlihat. Padahal ia tahu persis jadwal lelaki itu, dan seharusnya hari ini kelas mereka selesai bersamaan.

Baru saja Yuna akan menelepon Jeka, seorang gadis berambut panjang dan berkulit putih menyapanya.

"Yuna! Kok belum pulang?" Tanya gadis itu yang ternyata adalah Rachel, teman dekatnya di kampus.

"Hai, Chel! Iya nih gue nungguin si Jeka, lama banget daritadi." Keluh Yuna.

"Lah bukannya Jeka balik sama primadonanya fakultas hukum itu ya? Tadi soalnya gue liat cewek itu nyamperin Jeka ke gedung jurusannya, terus mereka jalan bareng ke parkiran fakultas." Ujar Rachel.

Mendengar kata-kata Rachel, Yuna mendadak kecewa bercampur kesal. Gadis itu merutuki dirinya sendiri yang lupa bahwa sahabatnya kini telah memiliki seorang kekasih, pasti akan sulit baginya untuk bisa pulang bersama Jeka lagi mulai sekarang.

Sia-sia sudah penantian Yuna selama lima belas menit menunggu Jeka. Meskipun Yuna paham jika sang sahabat sudah memiliki kekasih, tapi tidak bisakah lelaki itu mengabarinya terlebih dahulu kalau mereka tidak akan bisa pulang bersama lagi?

"Tuh liat, mobilnya Jeka udah keluar parkiran." Rachel menunjuk mobil pajero hitam yang telah melaju menuju gerbang keluar kampus, dan arah pandang Yuna pun mengikutinya.

"Iya Chel, kayanya Jeka emang beneran balik duluan sama ceweknya. Gapapa deh gue pesen ojol aja." Yuna menyalakan ponselnya untuk memesan ojek online, kedua sudut bibirnya tanpa sadar melengkung ke bawah.

"Hah? Ceweknya? Jadi Jeka sekarang udah jadian sama primadona fakultas hukum?" Tanya Rachel heboh.

Yuna balas mengangguk, masih fokus pada ponselnya.

"Gila! Sekalinya pacaran langsung sama primadona fakultas, selera Jeka tuh emang ya, berkelas semua!"

"Gue juga dong berarti, soalnya selera gue juga sama, primadonanya FEB yang ini nih!" Lelaki bernama Anggara Putra yang sejak tadi memperhatikan obrolan Yuna dan Rachel dari belakang itu menimpali kata-kata Rachel dan mengacak rambutnya, membuat gadis itu tersentak karena kaget.

"Ih apaan sih lo, nyambung aja kaya kabel!" Cibir Rachel sambil merapikan rambutnya yang terlanjur diacak oleh oknum bernama Angga.

Yuna yang menyadari keberadaan Angga pun kini mengalihkan atensinya dari aplikasi hijau yang tengah ia buka.

"Wah, ada bucin lo nih Chel." Sindir Yuna sambil terkekeh.

Rachel mencebikkan bibirnya, "Sorry aja Yun, gue ogah sama tukang mainin cewek." Gadis itu menyindir lelaki tinggi disampingnya.

Location Unknown✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang