Episode 8 - Spiral Cerita Depresi

2.6K 225 63
                                    

Di ruang musik.

Dahyun menarik kepalanya untuk mengakhiri ciuman, ia menatap mata Sana lamat kemudian menyingkap anak rambut Sana ke belakang telinga. Wajah cantik Eonninya jadi terlihat dengan jelas.

“Aku suka itu...” Sana buka suara.

“Kau mau lagi?, kita bisa melakukannya kapan saja...,” ucap Dahyun sembari mengusap pipi Sana.

Sana menarik kerah baju seragam adiknya dan kembali memautkan bibir keduanya. Akhirnya Sana bisa menikmati bibir manis yang selama ini hanya bisa ia perhatikan. Siapa sangka Dahyun mau menciumnya lebih dulu.

Mata mereka sama-sama terpejam. Dahyun memegang pinggang Sana dan tangan Sana memegang tengkuk Dahyun. Sana melumat bibir atas dan bawah Dahyun bergantian, Dahyun membalas lumatan itu dengan irama yang sama. Lagi, lidah Sana meminta masuk dan saling membelit dengan lidah Dahyun. Sungguh lidah Dahyun adalah sesuatu yang paling lembut yang pernah ia jilat. Suara ciuman yang becek mulai menggema di ruang musik. Ciuman mereka memang begitu basah.

“Mpphh..,” lenguhan Sana terdengar kala Dahyun menghisap bibir bawahnya.

“Ahh..” Desahan Sana tak sengaja terdengar kala Dahyun meremas dadanya. Deru nafas keduanya menjadi semakin tak beraturan.

“Cukup..,” Dahyun menarik kepalanya untuk mengusaikan permainan.

“Kenapa?,” tanya Sana, raut wajah kecewanya jelas terlukis.

Dahyun terdiam, ia berusaha menormalkan nafas dan debaran jantungnya.

“Biar bagaimana pun kita ini adik kakak sekarang..”

“Aku mencintaimu Dahyun....,” ucap Sana sambil menatap Dahyun lekuh.

 “Kenapa kau bisa jatuh cinta padaku?, dulu kau tidak menerimaku.., baru beberapa minggu aku menjadi adikmu...”

“kenapa? -- Apanya yang ‘kenapa’?, cinta bisa jatuh kepada siapa saja, bahkan pada seseorang yang harusnya menjadi adik kakak, dia yang tak pernah kau duga akan kau cinta...,” tutur Sana.

“Kau cinta padaku juga kan Dahyun?.” Sana bertanya lagi.

Dahyun ingat , pernah tanpa sengaja Sana menatapnya dengan sorot mata yang menghanyutkan. Semalaman Dahyun berpikir apa Sana benar-benar jatuh cinta padanya?, Apa semudah itu hati Sana dijatuhi?. Hanya dengan satu pandangan saja dua manusia dapat dengan mudah saling menjatuhkan hati. Cinta memang sulit diterka.

“Entahlah.., aku tidak mau menyakiti perasaan Momo.” Dahyun mengangkat bahu.

Sana mendengus sebal.

“Kau sama saja seperti yang lain..., ujung-ujungnya aku yang akan disakiti disini”

“Makanya.., sebelum perasaanmu semakin jauh.., lebih baik jangan coba-coba lagi.., sudah cukup, ini yang terakhir..,” tekan Dahyun.

“Aku cinta padamu Dahyun,” kata Sana  tercekat, ia pun menangis, air mata luruh membasahi pipinya.

“Kalau boleh memilih.., aku juga tidak mau jatuh cinta padamu Dahyun.., tapi aku tidak mengerti.., perasaan tidak mau kehilangan itu datang tiap kali aku melihatmu dengan Momo, aku sayang padamu.., rasa sayangku lebih dari sekedar sayang kakak pada adiknya,” kata Sana sambil terisak.

Detik itu, hati Dahyun bagai tertebas pedang. Sungguh sakit melihat Sana menangis begitu.

 “Eonni...,” panggil Dahyun lembut sembari menghapus air mata di pipi Sana.

Dahyun memeluk sosok yang kini tengah menangis tersedu-sedu di hadapannya.

“Kau bisa menemukan seseorang yang lebih baik dariku, aku tidak akan meninggalkanmu, aku janji...., aku akan belajar menjadi orang  yang kau jadikan tempat bercerita.., aku akan menjadi adik sekaligus teman baikmu,” ucap Dahyun seraya mengusap punggung Sana, mencoba untuk menenangkan Eonninya.

Arti Sebuah Cinta / Eonni Im In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang