Episode 5 - Menangislah Jika Itu Perlu

2.7K 255 41
                                    

Chaeyoung menatap mata yeoja itu lamat-lamat, Membuat darah Mina mendesir tak karuan karena manik mata Chaeyoung menusuknya. Chaeyoung tau, mata Mina mempersembahkan sebuah tatapan malu-malu. Perlahan wajah Chaeyoung menghampiri wajah Myoui Mina. Semakin dekat, lebih dekat, sangat dekat. Hingga wajah tampannya tepat berada 1 cm di hadapan wajah Mina. Ada gemuruh di dada keduanya, rasa getar yang menggetirkan.

"Maukah kau jadi pacarku?," bisik Chaeyoung.

Mina mematung, ia tidak bisa menyembunyikan wajah syok bercampur senangnya.

"Te..tentu saja..., apa kau serius?" tanya Mina.

Chaeyoung mengangguk tegas sambil menjauhkan wajahnya dari wajah Mina, Lalu mempersembahkan senyum sempurnanya.

"Terima kasih ya Mina," ucap Chaeng.

"Terima kasih untuk?," tanya Mina lalu dahinya mengernyit.

"Terima kasih sudah mau jadi pacarku, dan terima kasih sudah membuatku sembuh, pusingku hilang..," jawab Chaeng.

Mina tertawa ringan mendengar jawaban namja itu.

"Kau menggemaskan saat sedang tertawa begitu," pungkas Chaeng menghentikan tawa Mina.

"Saranghae..." bisik Chaeyoung.

Chaeyoung mengendap, duduk mendekati Mina, membuat beberapa bagian sprei kasurnya jadi mengkerut. Ia menarik tubuh Mina ke dalam pelukannya. Tentu saja Mina tidak menolak perlakuan namja tampan yang beberapa menit lalu telah menjadi pacarnya. Mina menyandarkan kepalanya di bahu Chaeng, suhu tubuhnya yang tinggi membuat Mina merasa hangat. Chaeyoung mengecup puncak kepala Mina lembut.

"Hmh... rasanya seperti mimpi jika mengingat bahwa hari ini adalah hari pertama kita jadian, kau tau Mina, aku kira... hari ini kau akan menerima Bambam Hyung menjadi pacarmu," kata Chaeyoung, tangannya sibuk mengusap lembut punggung Mina.

Mina menggeleng tegas, gelengan kepalanya terasa di pundak Chaeyoung.

"Aku cinta padamu Chaengi, bukan Bambam..."kata Mina, membuat dada Chaeyoung lagi-lagi meletup-letup.

Clek! Seseorang membuka pintu kamar Chaeyoung tanpa permisi, sontak namja itu langsung melepaskan Mina dari pelukannya. Wajah namja itu jadi memerah seperti udang rebus, ia tersipu malu. Sedangkan Mina, yeoja itu menatap seseorang yang baru saja masuk dengan tatapan kaget.

"Apa aku mengganggu kalian?," tanya Sana.

"Tidak..," Chaeyoung menggeleng kemudian bangkit dari kasurnya meninggalkan Mina.

"Chaengi kau mau kemana?," tanya Mina.

"Sebentar sayang.., aku mau ke kamar mandi," jawab Chaeyoung.

"SAYANG?!," kaget Sana.

Siang itu mereka resmi berpacaran. Sana, Dahyun, Chaeyoung, Tzuyu dan Mina menghabiskan waktu bersama di kamar Chaeyoung hingga senja tiba. Chaeyoung tak segan sesekali bertingkah mesra dengan Mina, namja itu bisa terang-terangan memuji Mina cantik di depan kakak dan temannya.

*

*

*

21.00 KST

Jarum jam merangkak di angka sembilan malam. Hujan turun deras disertai embusan angin yang kencang. Kilat sesekali menyala, menghantarkan suara petir yang tidak terlalu besar. Ketiga kakak beradik, Sana, Dahyun dan Chaeyoung tengah sibuk mengerjakan PR di kamar Sana.

"Aku bingung dengan soal nomor sembilan," ujar Chaeyoung pada Dahyun.

"Sebentar.., coba ku lihat." Dahyun membolak-balikan bukunya mencari soal nomor sembilan.

Arti Sebuah Cinta / Eonni Im In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang