Episode 19 - Menghadapi Kisah Pelik

2.9K 191 70
                                    

Chaeyoung membuncahkan seluruh spermanya di rongga milik Mina. Mina bisa merasakan cairan hangat di lubang kewanitaannya. Chaeyoung ambruk di atas tubuh Mina kemudian segera menyingkir dan berbaring di samping Mina.

“Yang tadi itu indah.., terima kasih Chaeng,”

“Aku yang harusnya terima kasih,” ucap Chaeyoung.

Cup! ia mengecup kening Mina kemudian memeluknya.

Chaeyoung segera bangun dan memunguti bekas pakaiannya dan pakaian Mina.

“Mau kemana?,” tanya Mina yang masih letih.

“Aku mau mandi, mau ikut?,” tawar Chaeyoung. Mina menggeleng.

“Istirahat dulu saja.., kau pasti masih lelah sayang.., biar aku mandi dan setelah ini ku siapakan makanan, kau pasti lapar,” ujar Chaeyoung.

“Eumm nee.., aku gantuk,” kata Mina. Chaeyoung melangkah mendekati Mina kemudian menyingkapkan selimut sampai sebatas dada gadis itu, menutupi tubuh kekasihnya yang kini tengah bugil.

Namja itu mandi dan setelah ia selesai mandi, Chaeyoung lantas berjalan menuju ruang makan, ia mengambil beberapa makanan lezat untuk tuan putrinya. Kemudian kembali ke kamarnya dengan makanan-makanan itu.

“Sayang kau mau makan?,” tanya Chaeyoung. Namun terdengar dengkuran kecil, Mina benar-benar kelelahan seusai permainan.

Chaeyoung menyimpan makanan itu di atas meja belajarnya. Menunda makanan itu sampai Mina bangun. Ia menghampiri Mina kemudian berbaring di sampingnya.

Di kamar yang lain.

Sana berbaring di pelukan Dahyun, menjadikan lengan Dahyun sebagai bantalnya. Jemari Dahyun mengusap-usap perut rata milik Sana, membentuk pola lingkaran di sana. Keduanya sama-sama diam, hanya ingin menikmati waktu ketika sedang bersama.

Tik tok tik tok. Suara jam dinding menemani kedua gadis yang sedang sama-sama menenggelamkan diri dalam lamunan.

“Sayang...,” panggil Dahyun memecah lamunan Sana.

“Mwo?,” tanya Sana.

“Apa kau pernah kepikiran tentang..., bagaimana kalau seseorang yang sangat kau cintai justru memilih orang lain untuk dia cinta diam-diam...” ucap Dahyun membuat Sana membalik posisi, tengkurap sembari menatapnya. Sana mengernyit heran.

“Wae? Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu sayang..., ini pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin kan?,” tanya Sana lagi.

“Tidak..., aku hanya bertanya. Apa yang akan kau lakukan jika aku seperti itu, misal diam-diam aku mencintai orang lain tanpa sepengetahuanmu,” kata Dahyun. Bibir Sana mengerucut seketika, matanya menyendu, mimik wajah sedihnya langsung terlukis jelas.

“Aku akan mati..., mungkin. Atau, aku tidak akan waras lagi,” balas Sana.

“Apa mungkin hal itu terjadi padaku?, aku sudah begitu dalam mencintaimu...” Dahyun membelai puncak kepala Sana.

Sana masih termangu, di angan-angannya tersangkut perkataan yang baru saja Dahyun lontarkan. Tentu saja ia begitu takut kehilangan Dahyun. Gadis yang cantik, berkulit putih, ceria dan pemilik senyuman yang selalu mengisyaratkan kalau ia mampu mencuri hati siapa saja.

“Entahlah Dahyun aku tidak mau membahas hal itu,” ucap Sana.

Cup! Dahyun mengecup bibir Sana sekilas.

“Kemari Eonni...” Dahyun memberi gestur ingin memeluk Sana. Sana menerima pelukan Dahyun dengan senang hati.

Mata Sana terpejam untuk meresapi pelukan Dahyun. Sana selalu berusaha untuk merasakan setiap kehangatan di lekuk tubuh Dahyun yang memeluknya. Bukannya apa-apa, Sana tentu bisa memeluk Dahyun kapan saja, tapi pelukan itu juga tentu bisa hilang kapan saja di waktu yang tidak Sana sangka-sangka.

Arti Sebuah Cinta / Eonni Im In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang