Episode 10 - "Yang Tadi Itu Bercinta"

4.4K 259 58
                                    


Peringatan! Mengandung konten 18+

“Appa sudah membatalkan perjodohanmu dengan Suho.., kau bisa memilih dengan siapa kau akan menikah nanti tanpa Appa atur-atur”

Sana tertohok, tak lama mimik wajah sedihnya berubah menjadi mimik wajah antusias.

“Benarkah??”

Appa mengangguk sembari mengguratkan senyum di wajah tampannya.

Senyum Sempurna di bibir ranum Sana spontan menyeruak, manik matanya berbinar menatap Appa. Belum pernah Appa melihat senyum sesedap itu tercipta di wajah Sana.

“Terima kasih ya Appa..,” ucap Sana.

“Apanya yang terima kasih..., seharusnya Appa yang minta maaf padamu, maafkan Appa sudah membuatmu tertekan..” Appa menggenggam jemari putrinya.

“Kau tau Sana..., dulu sebenarnya, Eomma dan Appa menikah karena sebuah perjodohan antar pebisnis, Appa kira menikahkanmu dengan seseorang yang mempunyai kerajaan bisnis adalah keputusan terbaik, ternyata tidak,...mulai sekarang..lakukan apa yang kau suka.., tapi ingat, pada akhirnya, kau, Dahyun dan Chaeyoung harus belajar bisnis untuk menjadi penerus Appa dan Eomma.., kalau bukan kalian siapa lagi..”

“Dahyun juga akan Appa beri saham?,” tanya Sana.

“Tentu saja.. dia anak Appa juga sekarang. Orang tuanya Dahyun itu sahabat dekat Appa, karena Appa anak satu-satunya di keluarga, dia sudah Appa anggap seperti saudara kandung,” cerita Appa.

“Orang tuanya Dahyun itu penulis kan?”

Appa mengangguk.

“Appa juga bisa menulis?, membuat kata-kata ?,” tanya Sana.

“Hahaha..., kalau kau tanya Appa soal bisnis, cara membuat relasi, kerja sama dan soal saham Appa bisa.., kalau kau tanya Appa soal menulis..Appamu ini payah Sana..” Jawab Appa.

Sana mengulas senyum manisnya.

“Sudah.., kembali ke kamarmu, Appa hanya mau bicara soal itu...,” ujar Appa.

Sana bangkit dari tempat duduknya, melangkahkan kaki untuk meninggalkan tempat itu. Namun tepat saat Sana menggenggam knop pintu ia menoleh ke arah Appa.

“Appa..,” panggil Sana.

Appa melihatnya, alisnya terangkat. Sana berlari ke arah Appa dan lekas memeluknya erat.

“Saranghae..,” ucap Sana. Appa spontan tersenyum lebar seraya membalas pelukan putrinya.

Setelah beberapa detik mereka melepas pelukan. Sana menciptakan langkahnya menuju ambang pintu.

Clek! Sana meninggalkan ruangan itu lalu kembali ke kamar.

Di kamarnya ia menemukan Dahyun yang sedang berbaring sembari sibuk berkutat dengan handphonenya.

“Apa pelajaran CPRnya sudah selesai?,” tanya Sana seraya menutup pintu kamar kemudian menjatuhkan tubuhnya di samping Dahyun.

Dahyun langsung menggeletakkan Handphonenya di atas nakas yang berada tepat di samping ranjang. Ia bangun dan terduduk.

“Menurutmu, Apa CPRku sudah cukup baik?” tanya Dahyun.

Sana bergeming, berpikir sejenak kemudian menggeleng pelan.

“Haruskah kita melakukannya lagi?,” tanya Dahyun.

“Tidak perlu..., belum sempurna tapi itu sudah cukup untuk setidaknya mendapat nilai E..,” jawab Sana kemudian berpaling memunggungi Dahyun.

Arti Sebuah Cinta / Eonni Im In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang