Chapter 2 - Part 1

1.6K 33 20
                                    

Translator: Sai Kuze

Chapter 2 - Hitungan Mundur Menuju Pembinasaan

Di ibukota Re-Estize Kingdom, di dalam Istana Valencia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ibukota Re-Estize Kingdom, di dalam Istana Valencia.

Salah satu ruangan memiliki semacam panas yang khas dari banyaknya orang yang berkumpul di dalamnya. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, ruangan itupun tidak luas. Intinya, orang-orang di ruangan itu sangat serius dan sibuk dengan tugas mereka sehingga mereka mulai menaikkan suhu ruangan sedikit demi sedikit.

Di tengah ruangan ada sebuah meja rapat persegi panjang dan kursi paling penting diruangan itu diduduki Rampossa III. Kursi disebelah kananya pangeran kedua, Zanac, dan sisa kursi diduduki oleh para bangsawan dan menteri Kingdom. Meskipun kenyataannya kebanyakan dari mereka semua sudah tua, jika kau melihat ke sekitar, semua yang dapat kau lihat hanya rambut putih beserta jidat putihnya dan kepala botak yang menyilaukan.

Jika ini merupakan situasi normal, semua orang kecuali raja akan berdiri untuk memberikan penghormatan dan kemudian memulai rapat dengan semestinya - lagipula itu hanya formalitas - tetapi itu tidak terjadi. Masing-masing dari mereka memiliki cangkir berisi teh di depannya, menandakan pertemuan ini akan memakan waktu yang lama.

Setelah memastikan semua orang telah menerima bahan yang telah mereka siapkan, Zanac berkata dengan keras,

“Mari kita mulai rapat istana. Topik pertemuan kali ini adalah deklarasi perang yang telah kita terima dari Sorcerous Kingdom.” Dia telah menggunakan istilah yang sama kuatnya dengan 'deklarasi perang' dengan harapan setiap orang akan memperlakukan pertemuan ini dengan nuansa yang semestinya.

Kenyataannya, menteri dalam negeri berambut putih, yang seusia ayahnya, memiliki ekspresi yang paling tidak menyenangkan dari mereka semua. Tampaknya dia sangat cemas tentang keadaan darurat ini.

Zanac melirik ke sebelah wajah ayahnya. Dia paling khawatir tentang penilaian ayahnya. Apakah ayahnya masih mampu sepenuhnya memahami betapa berbahayanya situasi ini dan mengambil tindakan yang tepat terhadapnya?

{Dia mungkin memiliki dendam terhadap Sorcerer King yang telah membunuh 'pria itu' ...}

Dia telah mendengar bahwa setelah ayahnya menerima berita kematian Warrior Captain Gazef Stronoff, ayahnya terguncang sampai ke intinya dan tidak bisa berpikir jernih. Setelah dijelaskan kepadanya jika tidak mungkin untuk membangkitkannya, ayahnya sangat marah tidak seperti dirinya yang biasa. Zanac memberikan kesaksian untuk semua itu karena dia ada di sana bersama ayahnya ketika itu terjadi.

Sejak itu, ayahnya terlihat semakin menua. Dia telah kehilangan semua motivasinya dan tidak bernyawa seperti manekin yang terbuat dari daging dan tulang.

{LN} OVERLORD [Volume 14] - The Witch of the Falling Kingdom Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang