29. short story

35 22 11
                                    

^HAPPY READING^
^
^
^

🥀🥀

"Tuan!, Anak dari sang pelaku ingin bertemu dengan anda untuk meminta maaf" ucap sang pelayan rumah tangga itu.

Matanya merah total sekarang saat pandangannya itu ia lontarkan ke sang pelayan.

"Suruh pergi!! Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun sekarang termasuk keluarga pelaku!!, Dan sampaikan jika selamanya aku tidak akan memaafkan perbuatan ayahnya ini!! Dia harus di hukum mati!!"tegas anak laki-laki itu dengan sedikit lirih menahan tangisnya yang sudah ingin keluar itu.

"Baik tuan!"

Pelayan itu pun pergi dari kamar pribadi tuanya yang masih muda itu, lalu bergegas untuk menyampaikan apa yang di perintah tuanya.

________

"Tolong lah! Aku ingin bertemu dengannya aku mohon"lirih gadis tersebut

"Maaf nona, tuan saat ini tidak ingin di ganggu"

"T-tapi! Ayahku apa benar akan di hukum mati!"tanyanya lagi, pelayan itu mengangguk pelan.

Gadis itu tersenyum masam saat tau dari jawaban tersebut,"mungkin ini sudah takdirnya!" Batinnya lalu sedikit menunduk untuk pamit pulang.

Sedangkan anak laki-laki itu mengunci diri di kamarnya akibat mendapatkan kesedihan yang mendalam dan tiba-tiba.

Walaupun jika di pikir anak laki-laki itu sangat membenci ibunya, tapi entah mengapa kepergian tiba-tiba ini membuatnya sangat kehilangan dan terpuruk.

Tidak ada lagi seorang wanita yang tulus menyambutnya dengan senyuman walaupun dia sendiri tak pernah memberikan itu, yang hanya dia beri hanyalah segudang luka mendalam bagi sang ibu.

"Aku belum sempat meminta maaf"

Ia merasa sangat bersalah sekarang pasalnya sisa hidup sang ibu ia sia-sia hanya karena ego yang berlebihan serta kesalahpahaman di masa lampau.

"Kenapa aku baru tau sekarang!!"lirihnya yang melirik sebuah buku berwarna hitam pekat sedikit lusuh itu.

Yah!! Disitulah semua rahasia keluarganya yang sebenarnya, namun selama ini ternyata dia tak tau kebenaran tersebut.

________

Gadis berambut ekor kuda, membawa ransel dengan kaos putih yang nampak kotor itu mencoba menyeimbangkan langkah menuju tempat eksekusi kematian sang ayah sekarang.

Ia yang sudah sampai melihat dari balik kaca transparan, seorang pria tua dengan berlumuran darah di wajahnya Sebelum akhirnya satu tembakan mengenai saraf otaknya tepat.

Dorr.....

Bunyi nyaring itu sukses membuat ia menitihkan air mata saat seorang yang sudah di katakan jenazah tergeletak di lantai tak berdaya.

Gadis itu tersenyum masam Sebelum akhirnya beranjak pergi.

"Di sisi lain aku memang sedih!, Namun di sisi lain pula aku merasa sedikit tenang"batinnya.

🥀🥀

Akan ada banyak penjelasan di part selanjutnya jadi pantengin aja ya 😃

Jan lupa tekan ⭐ sehabis baca 👀 gomawo


PLAYBOY VS SI TOMBOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang