Menembus Batas

138 25 12
                                    

Jin Ling yang histeris dan menggila, melihat mayat perawat baik itu. Berusaha membentur-benturkan kepalanya ke dinding empuk itu. Tangannya ingin terlepas, tapi baju pengekang itu mengunci gerakan tangannya.

Pembunuh itu maju mendekati Jin Ling yang masih saja meronta melihat darah. Pembunuh itu berjongkok dan memandang mata Jin Ling lalu mencengkram wajahnya.

"Jangan bermain-main denganku... Siapa saja yang melihat mu dengan maksud lain, akan berakhir seperti itu, mengerti!"

Wajah Jin Ling yang mengerucut bagai wajah ikan mas itu hanya melelehkan air mata di sudut matanya. Sesaat setelahnya, dia tampak tenang dan mulai menatap mata pembunuh itu. Lalu ia menutup matanya dengan lembut dan membuka kembali dengan elegan.

Pembunuh itu pun tersenyum jahat dan segera pergi dari ruangan isolasi itu, dengan meninggalkan mayat perawat itu begitu saja di situ bersama Jin Ling yang terduduk dan gelisah.

Setelah pembunuh itu pergi, Jin Ling mulai meracau di ujung ruangan itu dan  memunggungi mayat perawat yang baik hati.

Tak berselang lama ada perawat lain yang masuk untuk memberi obat, namun dia di sugihi pandangan mengerikan. Perawat itu pun spontan berteriak histeris melihat mayat yang bersimbah darah.

"Kyaaaaaa........." Perawat itu segera pergi keluar dan mulai berteriak minta pertolongan

"To-tolong..... Tolong.... Cepat kemari.... Ke ruang isolasi... Ada orang terluka"

Beberapa perawat dan security mulai masuk untuk melihat keadaan. Mereka sibuk untuk mengurusi mayat perawat yang baik itu dan Jin Ling ter abaikan.

Jin Ling yang masih meracau pelan dan gelisah ini jalan pelan-pelan menuju pintu, dan berhasil keluar dari ruang isolasi. Ia pun langsung berlarian dengan berteriak di sepanjang koridor persis seperti orang gila. Yang Jin Ling tuju adalah pintu gerbang RSJ.

Tapi karena dirinya yang berteriak-teriak tak karuan, jelas membuat semua perawat dan security mengejarnya, apalagi dia terlihat mencolok, karena masih mengenakan baju pengekang. Jin Ling yang lincah berhasil berkelit sampai membuat orang-orang yang mengejarnya  kewalahan dan kesal. Namun tidak dengan satu orang ini, dia langsung menangkap Jin Ling dengan mudah dan aneh Jin Ling pun menurut dan terdiam.

Akhirnya Jin Ling di bawa ke kamarnya dan di kunci setelah mendapatkan suntikan obat narkoba yang biasa di berikan padanya lalu dia pun tenang dan tersenyum sendiri di kamarnya.

Seorang security datang menemui orang yang bisa menangkap Jin Ling tadi siang, dia adalah penjaga khusus yang di pekerjakan untuk mengawasi Jin Ling.

"Hei kau, bisa ikut aku "

"Kemana? "

"Ikut saja.... "

"Tidak! Jika tidak jelas saya tidak mau ikut"

"Kau mau menantang perintah bos?! Bos ingin berbicara dengan mu, cepat ikut?

" Boss?"

"Iya boss lu"

"Oh oke kita ke sana"

Mereka pun pergi menuju sebuah ruangan, Tepatnya kantor kepala rumah sakit. Setelah berada di dalam penjaga itu melihat sebuah layar besar terpampang di dinding. Layar proyektor, yang di gunakan untuk meeting.  Saat ia di dorong masuk ke sana, si security menunggu di luar dan ruangan itu kosong.

"Halo..... " Penjaga itu mencoba memanggil

"....... " Sunyi senyap

"Haloo..... Adakah orang disini?"

Waiting for you after rebirth in Plum Blossom tree (Part 3) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang