Menusuk dalam Diam

177 19 20
                                    

"Wali dari mendiang Wenning!"

Seorang perawat laki-laki memanggil di ruang tunggu penyerahan berkas pengembalian jenazah

"Iya saya"

"Ini ya surat selesai perawatan dan surat kematian, kami dari pihak rumah sakit mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.

Perawat itu pun pergi, Wen Yuan yang sedih hanya bisa diam. Di benar-benar kehilangan rumah nya, tempatnya buat pulang (baca orang yang dianggap sebagai orang tuanya).

Ia menghitung uang untuk biaya kremasi pamannya. wen Yuan tidak ada uang lagi buat membeli tanah perkuburan. Uang segini hanya cukup untuk mengkremasi dan membeli tempat untuk menaruh abu  pamannya.

Di tengah menunggu proses kremasi,  ia membaca surat yang di berikan perawat tadi.

Wen Yuan kaget saat membaca penyebab kematian pamannya.

"Karena komplikasi gagal ginjal??? Bukannya paman sakit kanker otak ya"

Wen Yuan kembali mengingat bahwa dokter pernah kondisi paman sangat baik dan bila menjalankan operasi sekali lagi, paman akan sembuh. Tapi kemarin tanpa seijin nya paman nya sudah masuk ruang operasi dan mengalami gagal ginjal, bukannya harus nya operasi di otaknya.

Dan dia baru ingat dokter yang mengoperasi berbeda dengan dokter yang biasa menangani pamannya.

Wen Yuan bergegas ke rumah sakit, dan mencari dokter yang biasanya menangani paman. Namun ternyata dokter itu sudah di pindah tugaskan kemarin makanya di ganti dengan dokter yang baru. Namin saat ia menanyakan dokter yang mengoperasi pamannya ternyata mengalami kecelakaan. Ia juga mencari perawat-perawat yang biasanya mengurisi pamannya juga sudah tidak mereka semua di pindah tugaskan.

"Aneh... Mencurigakan... Ini pembunuhan... Saya mau pertanggung jawaban dari rumah sakit ini!! Mana kepala rumah sakitnya saya mau bertemu!! " Teriak Wen Yuan sambil menggebrak meja resepsionis

"Maaf tuan, nama pasien siapa sehingga bisa kami cek apakah benar itu kelalaian kami" Tanya bagaian resepsionis

"Wenning, Tuan Wenning sakit kanker otak"

"Baik akan kami cek terlebih dahulu"

Wen Yuan menunggu dengan gusar

"Maaf tuan tidak ada pasien dengan nama Wenning"

"Omong kosong saya disini sudah ada 1 tahun dan baru meninggal kemarin, apa kalian menghapus data pasien hah? "

"Seharusnya tidak, tapi setelah kami cek dari 1 tahun yang lalu juga tidak ada pasian bernama Wenning di data base kami"

"Mana coba saya lihat"

Wen Yuan menarik layar komputer dan mengetiknya sendiri, dan benar saja nama Wenning tidak ada. Bahkan pada data kamar mayat pun tidak ada.

Ini benar-benar pembunuhan berencana yang sangat rapih, menghilangkan data seseorang dengan begitu gampangnya dan sangat detail. Ia ingin menunjukkan bon biaya-biaya operasi dan pelunasan pembayaran perawatan dan lain-lain ternyata kertas bon-bon itu hanyalah kertas kosong. Semua tinta dan tanda tangannya menghilang.

Wen Yuan keluar dari rumah sakit dengan ling lung. Dia ini lupa ingatan apa sudah gila apa bagaimana semua tidak ada yang mengenalnya di rumah sakit ini. Sehingga cerita sedih dirinya mencari biaya perawatan pamannya selama ini hanya ilusi.

"Hahaha hahahaha..... Hahaha hahahaha" Wen Yuan tertawa sekencang-kencangnya hingga di lihat oleh banyak orang.

Mengapa membunuh pamannya, bukan kah mereka orang miskin, apa yang di cari darinya. Apakah ada orang yang membencinya, hingga melakukan ini semua dengan sangat terencana dan bersih. Dia juga tidak mungkin meminta bantuan polisi. Siapa dia? Dia hanya pembunuh amatir

Waiting for you after rebirth in Plum Blossom tree (Part 3) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang