Season 1
Gadis berambut sebahu ini bernama Vira, ia siswi Hanlim highschool kelas 10 IPA 3.
Ia menemukan cinta pertamanya, tetapi balasannya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
Cowok itu begitu dingin, cuek, jutek, dan tidak pedulian. Namun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jordan menghela napas pasrah.
*Flashback
Sepulang sekolah, Jordan dan ibunya datang ke kafe untuk mencoba menu barunya.
Ayahnya tidak bisa ikut karena ia bilang ada kerjaan di kantornya.
Mereka hendak berjalan menuju kursi yang dekat dengan jendela, namun berpapasan dengan ayahnya yang sedang merangkul pinggul perempuan muda disebelahnya.
Mereka saling terkejut, begitu pun dengan ibu Jordan yang matanya telah berkaca-kaca tak percaya apa yang ia lihat.
Ayahnya Jordan langsung melepas rangkulannya.
"Siapa ini, sayang?" Tanya perempuan di sebelah ayah itu bingung.
"Lo mau tau kita siapa? Gue anaknya, dan ini istrinya, ibu gue." Ujar Jordan memperkenalkan ibunya penuh emosi dan pelototan.
"Dia, ayah gue. Dan lo beraninya selingkuh?! Jadi pelakor, ha?!" Sentak Jordan pada ayah dan perempuan itu, sehingga pelanggan serta barista pun menoleh pada mereka.
Sedangkan ibunya tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Bukan, nak. Ayah bisa jelasin, ini. Kita pulang dulu, ya." Ajak ayahnya panik akan situasi sekitarnya.
"Oh, ini ya? Jadi sayang, ini anak istri kamu? Tapi maaf, ini juga anak dari dia." Ujar perempuan itu sambil mengelus perutnya yang baru mengandung 1 bulan.
"APA?! GILA KAMU MAS! TEGA!" Sentak ibu Jordan yang langsung keluar kafe dengan nangis kejar-kejaran.
Plakkk!!
"Kurang ajar kamu! Beraninya menampar saya!" Sentak perempuan itu sambil memegang pipi kirinya yang ditampar oleh Jordan.
Jordan berusaha menahan tangisnya, namun gagal.
"ELO YANG KURANG AJAR BANGSAT! LO UDAH TAU DIA UDAH PUNYA ISTRI SAMA ANAK, TAPI LO MASIH AJA DEKETIN DIA! DAN AYAH SAMPE SETEGA ITU NGELAKUIN DENGAN CEWEK BANGSAT INI?!" Sentak Jordan dengan nada tinggi disembari tangisannya yang begitu deras.
Tak memperdulikan sekitarnya yang membicarakan mereka yang menjadi pusat perhatian kafe itu.
Dan security pun masuk untuk meleraikan mereka.
"LO PERGI! JANGAN PERNAH DATANG LAGI." Peringatan terkahir Jordan, ingat bahwa ibunya telah keluar dari kafe.
Dalam hati perempuan itu senang telah mendapatkan ayah Jordan.
Anaknya ganteng gitu apa ga ganteng ayahnya?
Hari itu, Jordan dan ibunya benar-benar sakit hati dikecewai oleh salah satu keluar yang mereka sayangi.