22. Double Hurt

191 9 0
                                        

— 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— 10.00 wib —

"Lo mo kemana, Vir? Buru-buru amat." Tanya Bila dengan heran yang melihat Vira bergegas membereskan buku-buku di atas mejanya.

Vira yang ditanya pun menoleh ke Bila sambil membereskan bukunya, "Oh, gue mo ketemu Jordan dulu. Ntar ketemuan di kantin aja, dah bye.." Jawabnya lalu pergi setelah membereskan buku-bukunya.

"Tapi kok buru-buru, Vir? Emang kenapa?" Tanya Bila lagi, namun cewek berambut sebahu itu telah melaju keluar kelas dengan larian kecilnya.

"Inget ga si kata Vira? Kan dia mau nembak Jordan hari ini?." Ujar Neya yang terlintas begitu saja dipikirannya.

Yang lainnya pun saling menatap secara bergantian, "Yaudah, kita ikutin aja, gue pengen tau gimana reaksi Jordan." Sahut Tira.

"Gue takut Vira ntar di apa-apain lagi sama si ES! Udah nyusul aja sekarang, ntar ilang lagi si Vira." Ujar Jiya yang tadinya duduk di bangkunya langsung bergegas berdiri.

Mereka memutuskan untuk mengikuti Vira secara diam-diam.

Dhika, Yuda, Aldy, dan Rangga sedang berjalan santai dari kelasnya menuju kantin. Sadar, Yuda melihat Neya, Bila, Jiya, dan Tira berlari keluar kelasnya tanpa Vira di koridor yang ramai murid-murid berlalu-lalang.

"Eh, itu mereka 'kan? Kok larian gitu mo kemana?" Tanya Yuda sambil celingukan berusaha melihat mereka yang tampaknya menjauh dari penglihatannya.

"Ha? Mana, Yud? Yang bener lho, rame gini." Sahut Aldy mengikuti arah yang dilihat Yuda.

"Ikutin yok." Ujar Yuda yang berajalan duluan sambil melihat arahnya mereka pergi.

Aldy, Dhika, dan Rangga saling menatap secara bergantian. Akhirnya mereka pun menyusul Yuda.

"Yud, tunggu woi." Panggil Rangga.

❄️❄️❄️

Setelah Vira sampai di lapangan basket, tempat tebakan pertamanya jika mencari Jordan. Ia tidak ada di sana, "Kok ga da si? Kemana, ya?" Gumamnya.

Lalu, ia pun berjalan menuju kantin. Alhasil setelah ia sampai di sana, Jordan pun tak ada. "Duh, kemana sih si Jordan?" Tanyanya sambil mengacak rambutnya dengan kesal.

"Nih dia pasti kalo ga di wc, ya di kelas nih. Gimana, ya?" Decaknya kesal sambil bersandar di dinding kantin itu.

Sahabatnya pun telah berada di kantin, mereka mengumpat dari Vira agar tak ketahuan olehnya.

Yuda menepuk pelan bahu kiri Bila dari belakang, "Bil." Panggilnya.

"ANJ—!" Teriakan kejut Bila menular pada sahabatnya sehingga mereka ikut berteriak.

Sedingin Es (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang