Season 1
Gadis berambut sebahu ini bernama Vira, ia siswi Hanlim highschool kelas 10 IPA 3.
Ia menemukan cinta pertamanya, tetapi balasannya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
Cowok itu begitu dingin, cuek, jutek, dan tidak pedulian. Namun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— 08.00 wib —
It's weekend.
Sejak dari pulang sekolah, Vira menyendiri di kamarnya. Sesekali ia keluar kamar untuk ke kamar mandi, bahkan makan pun ia bawa ke kamarnya.
Ia memutar lagu di ponselnya sesuai dengan suasana hatinya yang sedang kacau. Dengan memakai earphone-nya.
Hanya duduk di kasurnya, menatap halaman yang dipenuhi oleh tanaman bunga di luar jendela.
Bahkan ia mengunci pintu kamarnya, berpesan untuk tidak mengganggunya sementara.
Mamanya tak tahu apa yang dialami oleh anak sulungnya tersebut, begitu juga dengan adiknya Vira. Bahkan papanya yang selalu sibuk itu tak tahu apa-apa.
Mereka hanya menyerahkan situasi Vira pada sahabatnya yang selalu bersama dan tahu bagaimana dia saat di sekolah.
Mama Vira mengambil ponselnya dan mencari kontak salah satu sahabatnya, Bila. Karena abjadnya paling atas, mama Vira pun langsung menelfonnya.
"Nak Bila, lagi sibuk gak?" Tanya mamanya Vira.
"Oh, nggak tan. Ada apa?" Tanya balik Bila yang masih sarapan sambil menonton televisi.
"Bisa ke rumah tante gak, nak? Vira .... " Mama Vira menjelaskan.
Sambil mendengar ceritanya, Bila mengunyah makanannya.
"Gimana? Bisa, Bil?" Tanya mama Vira di sebrang telfon sana.
Bila menelan kunyahannya, "Bisa tan, entar Bila kasih tau yang lain dateng ke rumah tante." Kata Bila sambil membawa piringnya ke dapur usai makan.
"Iya, makasih ya nak." Telfonnya diakhiri sampai sini, Bila buru-buru memberi tahu yang lainnya dan ia segera siap-siap.
"Parah lo, Vir. Untung nih hari lagi libur." Gumam Bila sambil berjalan menuju kamarnya.
❄️❄️❄️
— 09.00 wib —
"Diangkat gak sama Jordan?" Tanya Reno yang sudah ada di rumah Raka.
"Gak dijawab anjir, kesel gue denger mbak-mbak selulernya ngomong 'coba beberapa saat lagi' mulu dari tadi." Gerutu Raka sambil menatap ponselnya.
"Udah, langsung ke rumahnya ajalah anjir. Ribet bener. Dia salah gamau minta maaf lagian." Ujar Reno yang langsung ke luar rumah menaiki motor kuningnya.
"Tunggu njir, maen nyelonong aje." Raka beburu mengambil kunci motor yang ia letakkan di meja kamarnya.
