Season 1
Gadis berambut sebahu ini bernama Vira, ia siswi Hanlim highschool kelas 10 IPA 3.
Ia menemukan cinta pertamanya, tetapi balasannya tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.
Cowok itu begitu dingin, cuek, jutek, dan tidak pedulian. Namun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— 19.30 wib —
Vira sedang tengkurap di kasurnya, melihat nomor Abin di ponsel hendak menelfonnya.
"Ish, napa lagi si Abin? Kea orang cemburuan, pakek merajuk lagi." Gerutu Vira.
Lalu Vira menekan panggilan pada nomor Abin.
❄️❄️❄️
Abin sedang bermain mobile legends di ponselnya, tiba-tiba ada telfon dengan nama Vira dilayarnya.
Ia tersenyum tipis, namun teringat kejadian di kantin siang tadi, ekspresinya langsung berubah seperti sedang badmood.
Lalu Abin menjawab telfonnya, "Napa, Vir?" Tanya Abin tanpa nada.
Vira mengernyitkan dahinya, "Dih, gitu amat lo jawab telfon gue. Betmut lo, Bin?" Tanya Vira heran.
"Ngga." Jawab Abin singkat. Ia pindah posisi menjadi rebahan di kasurnya.
Vira mengernyitkan dahinya sembari melihat ponselnya, "Vira ada salah ya ke Abin?" Tanyanya dengan pelan.
Abin yang mendengar Vira memanggil namanya sendiri membuatnya tersipu malu, "Ga kebayang gimana gemes mukanya." Abin bercakap dalam hatinya.
"Ngga, kok. Ga da salah." Jawabnya.
"Gue tau pasti gue ada salah sama lo, Bin. Tapi gatau apa. Gini deh, karna Vira baik hati, gantinya Abin mau ngajak Vira jalan kemana, deh." Tawar Vira.
Abin mendengarnya langsung senang, "Srius? Temenin gue besok pulang skolah ke Indomaret, trus ke toko buku beli komik." Jawabnya dengan cepat.
Vira yang di sebrang telfon tertawa keras sambil memukul kasurnya, "Kena lu, Bin. Berarti gue emang ada salah sama lo." Ujar Vira yang masih tertawa.
Abin yang mendengarnya langsung berubah garis wajahnya menjadi datar, "Mentang lo pinter, Vir. Ga makek jebak orang juga kali." Sahut Abin, ia masih mendengar Vira yang tertawa di sebrang telfon membuatnya menjadi tersenyum.
Vira menyudahkan tertawanya dan berdeham membenarkan suaranya, "Ehem, ehem. Ok, ok, Bin. Lo mo ke toko buku ya? Skalian gue juga mo ke sana besok." Ujar Vira.
"Yaudah, bye.." Sahut Abin lalu mematikan telfonnya sepihak.
❄️❄️❄️
"Gilak, sampe sakit perut gue, si Abin mau aja kena jebakan." Ujar Vira lanjut tertawa.
Kemudian teringat sesuatu, ia berhenti tertawa, "Lah gue bener ada salah dong berarti? Gue salah apa?" Tanyanya heran sambil mengernyitkan dahinya mengingat-ingat kesalahan apa yang ia buat hari ini pada Abin.