30. I Choose You

374 13 0
                                        

Hanlim highschool sudah mengadakan ujian semester pertamanya, dimana murid Hanlim tengah sibuk belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanlim highschool sudah mengadakan ujian semester pertamanya, dimana murid Hanlim tengah sibuk belajar.

"Ujian ini diadakan dalam seminggu, jadi semoga kalian mendapatkan nilai yang bagus." ujar pak Hardi menyemangati murid kelas 10 IPA 3.

Mereka memberi tepuk tangan yang meriah pada wali kelasnya tersebut.

Beberapa hari kemudian.

— 07.00 wib —

Hari ini adalah hari dimana Hanlim highschool memulai ujian semester pertamanya.

Tengah fokus dan sibuk pada kertas ujian mereka masing-masing, dengan satu pengawas di depan dan satu di belakang kelas.

Kelas begitu hening saat ujian, berpikir keras untuk menjawab soal-soal pada lembaran itu.

Bahkan dalam seminggu pun Amigos tak berpergian atau bermain bersama selain jam istirahatnya di sekolah.

Seminggu pun telah berlalu, dimana murid Hanlim highschool hanya tinggal menunggu hasil ujian mereka.

— 11.30 wib —

Amigos berada di kantin, masih membahas tentang soal-soal ujian.

Vira menghela napas panjang, "Akhirnya selesai juga ujian. Ampun tuh soal." ujarnya lalu menyeruput es tehnya.

"Soalnya ga ngotak bener." keluh Tira sambil menggelengkan kepalanya membayangkan soal-soal ujian kemarin yang begitu sulit.

"Tembak lurus, bro!" seru Jiya dengan ala jitunya menjawab soal pilihan ganda jika tak dapat ditangani lagi.

"Pantes tuh soal gak punya temen, dianya aja gitu buat orang emosian mulu." celetus Bila masih kesal dengan soal ujiannya.

Benar tak sesuai ekspektasi, pelajaran dari buku yang mereka pelajari hanya setengahnya yang valid.

"Tunggu 'konser' abis bagi raport." ujar Neya yang dimaksud konser adalah mamanya yang akan mengomeli nilainya jika tidak KKM.

"Udah kenyang gue, kelas kuy." ajak Jiya yang sudah berdiri duluan hendak berjalan menuju kelas dari kantin.

"Kuylah." Tira mengikuti Jiya, begitupun dengan tiga sahabatnya.

Saat mereka jalan menuju kelas, berpapasanlah dengan Jordan yang keluar dari koridor kelas 11.

Mana mungkin Vira mengabaikan? Jelas-jelas ia lewat disampingnya. Ia hanya menatap sekilas.

Begitupun dengan Jordan yang tak memperdulikan sekitarnya seperti biasa. Berjalan dengan wajah datar andalannya.

Vira sudah tak peduli lagi dengannya, lelah baginya harus memperjuangkan orang sepertinya.

Sedingin Es (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang