17. Kalut

111 25 13
                                    

dengan langkah tergesa-gesa chaeyoung keluar dari area perpustakaan menuju suatu lokasi kemungkinan kawan-kawannya saat ini tengah berkumpul.

suasana hatinya yang sebelumnya telah buruk kian memburuk. kacau, dirinya memaksa untuk tegar, namun tak bisa.

tepat seperti dugaannya. semua temannya sedang berkumpul ditaman universitas, bercanda tawa.

tidak, mereka bukannya melupakan chaeyoung, tapi chaeyoung sendiri yang meminta kepada mereka agar tidak diganggu.

sebenarnya chaeyoung agak kesal karena tak ada satu pun dari mereka yang ada disaat chaeyoung sedang patah semangat.

ngechat buat ngasih semangat aja nggak ada.

tapi chaeyoung nggak nunjukin itu semua. yang penting keluarganya masih menyemangati dirinya, jadi chaeyoung nggak terlalu merasa sendirian.

tanpa pikir panjang lagi, chaeyoung segera menghampiri mereka.

tzuyu menyadari kehadiran chaeyoung. begitu pula dengan hyewon dan yena. mereka hendak menyapa, namun entah mengapa raut wajah chaeyoung tidak menunjukkan rasa senang.

mereka jadi takut untuk menyapa.

"wih, chae!" panggil hangyul.

chaeyoung meliriknya lewat ekor mata. lirikannya sangat tajam, membuat hangyul yang tadinya sumringah menyapa chaeyoung menjadi murung.

tidak benar-benar murung, hanya saja senyuman yang sebelumnya hangyul lukis diwajahnya luntur begitu saja.

begitu pula dengan yang lainnya.

ada yang tidak beres.

"yohan." panggilnya, meninggalkan kesan dingin.

yohan menoleh, belum ada prasangka apa-apa dalam dirinya. tapi, sebuah kebohongan jika yohan sendiri tidak takut dengan nada bicara chaeyoung yang tidak seperti biasanya.

"hey, ada ap—"

"jelasin, sekarang. ini apa?" ucap chaeyoung sambil menunjukkan suatu gambar dari ponselnya.

kepo, yang lainnya ikutan melihat apa yang chaeyoung tunjukkan di ponselnya.

mereka terdiam. tak menyangka. terkejut.

terlebih lagi yena.

"weits, poto apaan tuh. sek."

"aku lagi serius. aku minta penjelasan supaya aku nggak salah paham kim yohan." chaeyoung meremas ponselnya sambil menurunkannya dan menaruhnya disaku celananya.

yohan bergeming. ia bingung. bibirnya kelu bahkan hanya untuk membantah gambar yang ditunjukkan oleh chaeyoung.

"jangan bikin aku mikir yang enggak-enggak han. kenapa kamu nggak bantah? kenapa kamu nggak jelasin?"

tzuyu berdiri dari duduknya dan merangkul chaeyoung. ia mengelus-elus pundaknya berharap ketenangannya kembali lagi.

semua menyadari jika sudah ramai sekali pasang mata yang melihat ke arah mereka.

"disini rame chae. aku bakal jelasin, kita—"

"kenapa? malu? kamu pengen jaga nama baik kamu yang udah terlampau baik itu?"

ingatkan yohan untuk mengingat tuhan. dirinya hampir tersulut api emosi.

"bukan gitu chae. ini privasi kita berdua."

chaeyoung mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kuat, tatapannya menusuk, raut wajahnya datar. cukup untuk menjelaskan bahwa chaeyoung sedang kecewa.

friend • chaeyoung, yohan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang