Hari ini, Ryujin sengaja bangun pukul enam untuk melakukan sesuatu, rutinitas yang selalu dia lakukan di hari Sabtu, yaitu jogging pagi.
Dia baru saja selesai mengenakan pakaian olahraga dan sepatu adydas putih favoritenya. Setelah mendapatkan izin dari Jackson dan Nayeon, dia segera meninggalkan rumah untuk menuju ke tempat jogging.
Di depan perumahan tempat Ryujin tinggal, terdapat sebuah jalur yang dibuat pemerintah setempat untuk para pejalan kaki. Setiap pagi, banyak yang menggunakan jalur itu untuk jogging atau bersepeda.
Ryujin meletakkan botol minum yang dia siapkan dari rumah, di sebelah cafe besar yang masih tertera tulisan close pada pintunya.
Dia mulai berlari mengikuti jalur, mengitari banyak ruko dan bangunan lain, hingga dia berhasil melewati cafe tersebut sebanyak empat kali.
Di putaran ke lima, Ryujin berhenti.
Menurutnya, ini sudah cukup. Tubuhnya yang penuh keringat dan terik matahari yang mulai menyengat, membuktikan bahwa Ryujin sudah berlari cukup lama.
Dia berjalan ke samping cafe, berniat untuk mengambil botol minumnya dan membuat tenggorokannya menjadi basah seperti semula.
Saat sedang menikmati setiap tegukan dari botol minumnya, Ryujin sesekali melirik ke arah kanan. Tepatnya ke arah segerombolan preman setempat yang sedang berbincang dengan sebuah tongkat besi di tangan salah satu anggotanya, dan anggota yang lain memiliki sebuah palu.
Ryujin membatin, ada enam orang di sana.
Jujur saja, dia sama sekali tidak ingin berurusan dengan orang-orang seperti mereka. Jadi, setelah mengambil semua barangnya, Ryujin kembali pulang ke rumah.
∞ ∞ ∞
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan. Ryujin baru saja menyelesaikan sarapannya di ruang tamu.
Nayeon sedang mandi, sedangkan Jackson masih tetap bermain billiard di lantai atas rumahnya.
Ting Tong!!
Ryujin mendengus kesal. Siapa yang membunyikan bel rumahnya sepagi ini?!!
Ting Tong!!
"BENTAR!!" Teriak Ryujin hendak berjalan menuju pintu.
Ting Tong!!
Ting Tong!!
Ting Tong!!"SABAR NGAPASIH!!"
Saat berhasil menarik gagang pintu, Ryujin melihat seorang anak kecil yang membawa satu kantung plastik di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya membawa ranting pohon.
"Astaga, Jamjam!" Ujar Ryujin melihat wajah Jamjam yang cengengesan.
"Halo, Kak Lyujin!!!"
"Iya, halo juga. Kamu ngapain ke sini sendirian?! Papa mana?" Ryujin menekuk lututnya agar bisa menyamakan wajahnya dengan Jamjam.
"Papa aku lagi kelja, aku ke sini di suluh sama mama!!"
Sambil tersenyum, Ryujin perlahan mengelus puncuk kepala Jamjam karena anak itu sangat menggemaskan bagi Ryujin.
"Mama kamu nyuruh apa??"
"Ini, Kak! Mama aku tadi pagi masak kue, telus aku bilang, Mah, aku mau kasih ke Kak Lyujin, soalnya kue mama enaaak!!!"
Ryujin tertawa kecil, "wahh! Makasih ya, Jamjam!!"
"Iya, Kak! Telus aku juga bawa ini niiih!! Abisnya bel lumah kakak tinggi banget, jadi aku bawa lanting pohon di sana supaya bisa pencet!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] ‹✓› BADASS ➖ shinryujin
FanfictionTujuh laki-laki dengan kepribadian berbeda, jatuh cinta dengan satu perempuan yang sama. Siapa yang akhirnya terpilih? /ONE SHOOT/ ©Mei2020 Highest rank : #3 in Ryujin (20/10/20) #9 in Guanlin (25/01/21) #6 in ShinRyujin (29/04/21)