"Kepada seluruh anggota yang mengikuti olimpiade, diharapkan untuk segera datang ke perpustakaan.
Saya ulangi, kepada seluruh anggota olimpiade, segera datang ke perpustakaan, terimakasih."
Ryujin memutar kedua bola matanya malas. Kalau saja Pak Gardu tidak mencalonkan dirinya ikut olimpiade, dia pasti tidak akan repot seperti sekarang!
"Ngapain sih ngikutin gue terus?!" Bentak Ryujin pada Eric yang terus mengikutinya dari belakang.
"Siapa yang ngikutin?! Gua kan juga mau ke perpus." Balasnya.
'Oh iya, sial!' Umpat Ryujin dalam hati.
"Jadi, lu ikut kan?" Ujar Eric setelah berhasil meyamai langkah Ryujin.
"Ikut apa?"
"Ya olimpiade ini."
"Udah gue bilang ngga! Ini gue ke perpus justru mau ngundurin diri ke panitia."
Eric terlihat tidak puas dengan jawaban yang diberikan Ryujin barusan. "Emang kenapa sih? Bukannya bagus ya, lu jadi punya kesempatan buat nambah prestasi."
"Prestasi gue udah banyak. Udah lo gausah bacot, sana jalan duluan!!"
☀️🍁✨
"Jadi, seperti tahun-tahun sebelumnya, olimpiade tahun ini juga sama. Kita bersaing dengan banyak sekolah swasta di Indonesia, dan selama lima hari, kalian semua akan tinggal bersama di asrama yang telah disediakan panitia olimpiade ini."
"Tentu saja asrama kalian nanti, dibuat dekat dengan tempat olimpiade berlangsung, yaitu Yogyakarta."
Ucapan Pak Seno, panitia olimpiade SMK Venusian, disambut dengan sorakan bahagia oleh seluruh anggota.
"Untuk lebih jelasnya lagi, saya akan membagikan kalian lembar kertas, terkait dengan olimpiade tahunan sekolah kita." Lanjut Pak Seno sembari membagikan setumpuk kertas kepada para anggota.
Setelah cukup lama menunggu pertemuan ini selesai, Ryujin akhirnya memberanikan diri menemui Pak Gardu yang sekarang sedang memainkan ponselnya. Dia yakin Pak Gardu sedang berada dalam suasana hati yang bagus, sebab daritadi wajahnya terus menampilkan senyum bahagia.
"Pak," panggil Ryujin. "Saya mau ngomong."
Yang diajak bicara langsung menutup ponselnya, seakan takut Ryujin akan melihat isi di dalam sana.
"Mau ngomong apa?"
"Ih, kenapa parno gitu sih, Pak? Saya ga bocor kok anaknya."
Pak Gardu malah menyengit heran, "apasih kamu?!"
Ryujin yang melihat reaksi gurunya itu, langsung menampilkan smirk sinis. "Hehehe, Bapak lagi deketin Bu Tesya guru IPA sekolah sebelah kan? Parah banget. Mau saya laporin Bu Rina?!!"
Bu Rina, guru ekonomi SMK Venusian, sekaligus tunangan Pak Gardu sejak tiga bulan yang lalu.
"Ehhhh!! Jangan, Jin! Kamu mau apa?!!" Tanyanya panik.
"Saya mau keluar dari olimpiade ini. Kan dari kemarin itu saya udah nolak, eh Bapaknya malah batu!"
Ryujin yakin, guru matematikanya ini sekarang pasti sedang menahan amarah besar padanya.
"Ya gabisa dong, Ryujin! Nama kamu kan sudah terdaftar."
"Oh yaudah kalo gitu. Saya permisi dulu, mau ke ruang guru, terus ketemu Bu Rina."
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] ‹✓› BADASS ➖ shinryujin
FanfictionTujuh laki-laki dengan kepribadian berbeda, jatuh cinta dengan satu perempuan yang sama. Siapa yang akhirnya terpilih? /ONE SHOOT/ ©Mei2020 Highest rank : #3 in Ryujin (20/10/20) #9 in Guanlin (25/01/21) #6 in ShinRyujin (29/04/21)