"GILAA! Lo udah tau belum?!"
"Kenapa?!!"
"Anak tataboga yang bulan lalu diskors, hari ini balik, anjir."
"HAH! DEMI APA LO?!"
"SUMPAH WOI!! Gue hari ini lupa bawa masker lagi! Gimana dong? Gabisa nutupin muka nihhh!"
"Mampus lo!"
Kurang dari sepuluh menit, kabar kedatangan murid tataboga yang bulan lalu mendapat skors, sudah tersebar hingga sampai ke telinga Ryujin.
Dia bingung. Perbuatan apa, yang anak dapur itu lakukan hingga membuatnya diskors satu bulan? Entahlah, Ryujin terlalu malas untuk menebak. Bahkan, sebenarnya dia tidak peduli.
Hari ini sepertinya Ryujin datang terlalu siang. Buktinya sekolah sudah sangat ramai, dan sebentar lagi pasti bel masuk akan berbuny–
KRINGG!!!
Benar, kan?
Tetapi aneh. Bel masuk sudah berbunyi, namun kenapa kerumunan itu tidak masuk ke kelas dan malah berkumpul di lorong jurusan multimedia?
Oke, Ryujin gagal menahan rasa penasarannya.
Dia melangkah mendekati kerumunan itu.
"Jadi, lu berdua yang udah bikin temen gua pindah sekolah? Angjay, boleh juga."
"Berantem gih, sana. Yang menang ga bakalan gua ganggu sampe lulus, yang kalah gua angkat jadi budak sampe lulus. Cepet!"
Ryujin menyipitkan kedua matanya.
Bukankah itu Hyeongjun dan Yeonjun? Kakak beradik yang belum lama ini sempat menjadi korban kekejaman anak pemilik sekolah.
Tapi, siapa orang itu?
"Buruan anjing! Kalo gamau berantem, lu berdua gua hajar. Pilih mana?"
Dengan ragu, Hyeongjun melayangkan satu pukulan pada wajah mulus milik Yeonjun.
Serius, dia sangat ingin bebas dari segala gangguan orang lain hingga lulus sekolah.
Dan tanpa diduga-duga, Yeonjun langsung terkapar kesakitan setelah mendapat pukulan tersebut.
"Dih bangjat gitu doang, ga seru banget."
"Males gua jadinya anjing. Bubar aja lu semua sana! Bubar, jing, bubar!!"
Semua murid yang menyaksikan pertunjukan itu langsung pergi menuju kelas mereka masing-masing, termasuk Hyeongjun dan Yeonjun.
Sekarang, hanya tersisa orang itu, dan Ryujin.
"Lu tuli? Gua bilang bubar!"
"Dih, siapa lo siapa gue?!"
Orang itu menaikkan alis kanannya, "cuma mau kasih tau aja, gua ga peduli lu cewek atau cowok. Kalo lu berhasil bikin gua emosi, siap-siap aja gua bikin masuk RS."
"Dih, tengil banget gaya lo! Mau lo cewek atau cowok, kalo lo tengil di depan gue, siap-siap lo masuk alam kubur."
"Cih." Orang itu mendesis.
"Asal lo tau ya, anak pemilik sekolah ini tuh pindah sekolah gara-gara gue, bukan mereka! Kalo lo ngiri bilang aja. Bukan cuma pindah atau diskors, gue bisa bikin lo di drop out dari sini." Kata Ryujin yang berhasil membuat orang itu menyipitkan kedua matanya.
"Udah lama gua ga ketemu anak sok berani kayak gini. Padahal di gertak dikit pasti nangis." Balasnya.
"Menurut lo gitu? Oke, coba aja! Kalo dalam tujuh jam ke depan lo gagal bikin gue nangis, jangan pernah ganggu murid disini lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[I] ‹✓› BADASS ➖ shinryujin
FanficTujuh laki-laki dengan kepribadian berbeda, jatuh cinta dengan satu perempuan yang sama. Siapa yang akhirnya terpilih? /ONE SHOOT/ ©Mei2020 Highest rank : #3 in Ryujin (20/10/20) #9 in Guanlin (25/01/21) #6 in ShinRyujin (29/04/21)