「 Ketua OSIS 」‹²›

2.1K 376 124
                                    

"Nih minum dulu biar mendingan." Mark memberikan sebutir obat dan air minum yang ada di UKS kepada Ryujin.

"Makasih." Ryujin meminum obat pemberian Mark barusan.

"Oh iya, tadi Pak Gardu bilang susulan latihan soalnya bisa lu kerjain pulang sekolah."

"Tumben, biasanya dia gasuka ngadain susulan buat ambil nilai." Kata Ryujin bingung.

"Siapa dulu yang minta izin?" Balas Mark sambil membanggakan dirinya sendiri.

Ryujin senang mendengarnya. Satu-satunya mata pelajaran yang sangat dia tekuni adalah matematika. Jadi, dia sangat berusaha agar nilai matik-nya tidak ada yang kosong.

"Makasih."

"Makannya, lain kali itu sarapan. Seenggaknya makan roti atau susu buat ngisi perut lu."

"Heem."

Tiba-tiba, Mark mengeluarkan sesuatu dalam kantung blazer-nya.

"Nih, makan biar perut lu ga kosong." Mark memberikan susu pisang dan sebuah roti kepada Ryujin.

"Kan lu bilang gasuka stroberi, jadi gua beli yang rasa pisang. Terus kalo rotinya, masih sama kaya yang tadi pagi lu tolak."

Ryujin mengambil susu dan roti dari Mark padanya.

"Makasih."

Mark tersenyum kecil, "hari ini udah ngomong makasih berapa kali ke gua?"

Ryujin yang mendengar itu juga ikut tersenyum, "lagian kenapa wujud lo muncul terus sih?!"

Ryujin sekarang sedang menahan sakit perutnya sambil tiduran di tempat tidur UKS. Lalu Mark duduk diujung kakinya.

"Gatau ya," Mark mengerutkan dahi. "Sebenernya dari semalem, muka lu kebayang terus di otak gua."

Sepertinya Ryujin bingung ingin memberi reaksi apa pada ucapan Mark barusan. "Makasih??"

Mark melebarkan senyumannya setelah mendengar itu.

"Bukannya lo ketos? Kenapa ga ke ruang OSIS sekarang? Kan baksos nya dimulai besok?"

"Ternyata orang kaya lu banyak nanya juga ya."

Ryujin mengerutkan bibirnya, "emang kenapa? Ga seneng lo?!"

"Mereka daritadi telponin gua. Tapi sengaja ga gua angkat."

"Kenapa?"

"Lu lagi sakit, dan menurut gua, itu lebih penting daripada rapat baksos."

Pipi Ryujin sedikit memerah. Mulutnya sedikit tersenyum, dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Obat yang lo kasih ga manjur!" Ujar Ryujin.

Mark yang masih setia duduk diujung kaki Ryujin tampak bingung.

"Perut lu masih sakit?!" Tiba-tiba dia bangkit mendekati wajah Ryujin yang masih dalam posisi terlentang itu.

"N-ngga terlalu sih. Tapi dada gue sekarang sesek banget, detak jantung gue juga jadi lebih cepet. Kayanya obat yang lo kasih ga mempan deh."

Sambil menahan tawa, Mark berkata, "tapi obat maag yang tadi itu buat lambung, bukan buat jantung."

"L-loh?! Emangnya letak lambung itu ada diperut?"

Mark mengeluarkan tawa yang daritadi dia tahan.

"Jadi selama ini lu pikir lambung sama jantung itu sebelahan?!"

"NGGA!" Ucap Ryujin dengan lantang.

'Sialan, iya!' gerutunya dalam hati.

Mark gabisa tahan lagi. Dia tertawa hingga hampir mengeluarkan air mata. Dia sangat terkejut, bagaimana bisa ada orang sebodoh ini?:(

[I] ‹✓› BADASS ➖ shinryujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang