Iridescent
The story Pure from_©Alula_as Author.
●●●
Dunia delusi kedua. Si penyuka sepi namun tak suka kesendirian—hal-hal berbau kenaifan. Chimon hanya membutuhkan keheningan dalam lingkup hatinya serta pikirannya, namun tidak dengan lingkungan sekeliling kehidupan.
Jika mungkin, ia juga mengharapkan ketenangan dan kebahagiaan. Bisa menjadi tubuh dengan kesadaran penuh saja, ia sudah harus menyusukuri segalanya. Bilamana keadaan telah lama mengikis sedikit demi sedikit kewarasannya.
Beberapa kejadian membuat Chimon mulai membenci kesendirian—sesuatu tentang 'tinggal dan meninggalkan' mulai silih berganti menghantui.
Entah bagaimana waktu berlalu, pagi kembali beranjak memangku bumi. Ia tak begitu sadar bahwa aktifitas melamunnya seharian penuh di sisa hari kemarin, akan mengalir begitu saja. Apartemen besar dan mewah tempat tinggal phi Kwang memang tak akan pernah salah, tempat berbaik menjadi ruang pelariannya dalam kemelut intrik yang terjadi.
Siapa bilang ia mengadu dan ingin lari dari masalah? Salah! Phi Kwang tentu bertanya mengenai keinginannya menginap, namun lidah ini selalu dapat memutar balik beberapa kebenaran.
Kemarin, bagai air yang kembali tenang, saat sebelumnya baru saja di lepari batu besar. Chimon mamantapkan perasaan, bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Ketika sampai di dalam mobil, phi Kwang memasang wajah penuh intimidasi—setelah sebelumnya menyaksikan dari balik kaca mobil, bagaimana ketiga orang tak jauh dari trotoar seperti melakukan pembicaraan penting dan menegangkan, lihat seperti apa Gun yang entah benar atau tidak, seperti baru saja menghempas lengan Chimon, maka bukan salah manager wanita itu, bila mulai ingin tahu. Chimon tak ingin terlalu banyak membual dan membuat semuanya terlihat berlebihan, ia berdalih hanya sekedar menyampaikan perihal kepentingan sekolah pada Gun—sang papa, hanya itu. Phi Kwang mengangguk acuh, tak ingin menggali lebih dalam ketika remaja yang telah serupa kain kusut itu mulai kembali membuka suara, berujar ingin sedikit merasakan hawa baru. Mengajukan keinginannya menginap.
Dalam keadaan seperti ini Chimon hanya tak ingin sendirian dan berteman sepi. Di tambah rumah megah bak kastil istana keluarganya, jelas di pastikan kosong bak gudang usang tak berpenghuni—bagaimana ia tahu? Tanyakan pada kedua orang tuanya. Off dan Gun sudah menganggap rumah besar itu tak ubahnya bagai latar pertikaian, selebihnya? Tentu saja tak ada. Ketika kedua orang itu telah selesai saling beradu beberapa argumen, serta sahut menyahuti kalimat sarkas, suasana akan pasti menghening—mereka pergi begitu saja.
Yang jelas kemarin malam Chimon memang sengaja mengungsi ke tempat tinggal phi Kwang.
Alasan mengapa ia bisa sampai datang ke sekolah pagi-pagi sekali, bahkan keadaan sekolah bertaraf internasional ini benar-benar bak pemakaman umum! Astaga phi Kwang. Jiwa-jiwa cerewet wanita itu sungguh menyebalkan! Pagi-pagi buta mengejutkannya, berteriak bahwa hari sudah siang benderang, namun apa? Mataharipun terlihat masih enggan hanya sekedar mengintip. Mengomando segala aktkifitas awal paginya mulai dari sarapan sampai pada mengantar.
Jangan lupa bagian di mana ruang otaknya tak tau harus menampung segala nasihat manager wanitanya itu di sebelah mana lagi.
Awal pagi yang menyebalkan! Bahkan beberapa petugas kebersihan masih terlihat menyibukkan diri dalam tugas di beberapa titik.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT [END]
FanfictionPergi? Whatever ... Aku benar-benar tak peduli Chimon | GMMTV | OffGun Are we family? _________________________________ ♣. 01 #Rank at Pluemon » August - 12 - 2020 ♣. 01 #Rank at Iridescent » August - 06 - 2020 ♣. 100 #Ran...