16»[Another]

1K 137 13
                                    


Iridescent

The story Pure from_©Alula_as Author.

●●●

Be strong. Waktu dengan cepat menyeret pagi. Memangkas banyak kesempatan yang tersisa. Malam bergulir tanpa kata, sedangkan kesedihan tetap melekat pada tempatnya.

Pagi yang menenangkan dengan senjuk embun dan hangat sinar matahari. Senyum terulas pelan, menatap banyak hal kecil yang mampu mempertahankan keinginan akan hidup.

Buku-buku, bangku sekolah, foodcounter dengan pemandangan antrian mengular, dan beberapa aroma rumput basah lapangan.

Pikirkan apapun tentang hal-hal kecil. Apapun itu! Dan mulai memperbaiki hari. Bangun sebuah alasan kuat mengapa kau harus tetap menjaga hidup ini.

Senyum datang samar-samar. Malam yang menyakitkan, dan sudah seharusnya lekas di lupakan. Belum cukup sampai seputus asa itu. Ia yakin.

Tidak dan belum.

Bersikap tenang dan dewasa adalah jalan terbaik dalam mengatasi berbagai macam perasaan hati. Memberi pemahaman pada diri sendiri bahwa hidup memang begini adanya. Yang harus di lakukan adalah mencoba menjadi pihak yang paling mengerti.

Chimon mengais satu tarikan nafas panjang. Pelataran lebar International Of Bangkok School ada di depan mata. Jadwal kembali mengalami fase kosong.

Jikapun banyak pelajaran yang tak banyak terserap otak nantinya, setidaknya diri ini bisa mencari alasan atas sebuah senyum tipis. Mari berjuang. Ia tak ingin menjadi alasan kesedihan banyak orang.

Chimon bahkan merindukan Miss Lue. Mencoba ingin bermain game online pagi-pagi sampai pulang, dan menyaksikan banyak wajah masam di ulangan harian.

Malam kemarin, Phi Kwang kembali menjadi pelarian. Wanita itu jelas langsung membuka tangan, tanpa diminta. Tak banyak berkata dan membiarkannya, namun tetap dalam pengawasa.

Lebih dari apapun, phi Kwang adalah salah seorang yang menjadi landasan kekuatan hatinya—salah satunya.

Hati telah mantap! Yang ia harus lakukan adalah mulai bersikap acuh dan menjalani kehidupannya dengan normal, dengan atau tanpa dukungan orang tua sekalipun.

Itu hanya sedikit dari masalah pikiran dan keyakinan di hari ini. Chimon tak mungkin menjadi sosok dengan ratapan setinggi gunung, dan mengalami lebih banyak tekanan.

Tak akan ada kata gagal. Sebab salah satu alasan semangat jiwanya juga ada di tempat ini. Hidup adalah hal paling sederhana, hanya saja sebagain orang semakin membuatnya jauh lebih rumit.

Sesederhana bagaimana dengan mengingat senyum cerah Nanon atau tampang pintar Ohm, misalnya. Hanya angan sederhana yang sayangnya begitu berharga. Ia masih sangat menghargai janji yang ia punya pada Nanon dan Ohm.

Loby anak tahun ke tiga terlewati. Suasana terlihat masih di ambang senyap. Udara yang bercampur  dengan debu perkamen berlomba-lomba menggangu indera pencium. Beban ini mulai terangkat, pelan dan pelan.

Pintu kelas anak tahun ketiga terlihat tenang. Pagi yang amat masih di ambang awal. Chimon selalu mengaggap suasana kelas yang sepi adalah harta karun. Menikmati deru pendingin ruangan seorang diri itu menyenangkan.

Pintu hampir setinggi dua setengah meter itu di geser pelan, dan ia tak pernah bermimpi—tidak akan, lebih tepatnya. Menyaksikan salah satu sahabatnya itu terlihat telah terpekur di bangku kekuasannya.

IRIDESCENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang