06»[Silent]

1.2K 135 3
                                    


Iridescent

The story Pure from_©Alula_as Author.


●●●

Selamat malam untuk semuanya.

Chimon tak berpikir akan mendapat malam, lebih baik dari saat ini. Suasana kian menggelap dan amat pekat.

Dari balik kaca patri yang membentang dedaunan menguning sebab bias rembulan. Diri ini kembali berteman sepi, bukan sepi sesungguhnya—bisa di katakan ia merasa sepi atas sesuatu yang menyelimuti hatinya.

Bagaimana dengan acaranya bersama Pluem siang tadi?

Tentu lancar, hingga memasuki puluhan menit. Belum sampai menapaki angka terkecil dalam jam, dering ponsel menggaung mutlak.

Urusan agensi—sudah pasti. Terkadang ia sering beranggapan bahwa GMM begitu menyebalkan! Dalam senyum kering, lelaki tampan kesayangannya itu pamit setengah enggan. Menjabat tangannya lamat, sembari memberi pandangan penuh arti. Ia tentu balas menggenggam tak kalah yakin. Mau bagaimanapun, kisah ini terjalin dalam alur yang tidak dapat di genggam, mengalir tanpa kendali ego perasaan. Ia mengangguk rela, seolah memberi akses Pluem yang sudah seharusnya melakukan kewajibannya.

Itu hanya sebatas hari temu biasa, masih banyak hari yang bisa mempertemukan keduanya, kan?

Kehidupan ini diberkati tetapi juga seakan dikutuk. Akan tetapi mengapa harus hati? Mengapa hanya perasaan yang sering di serang. Senyum sendu terulas tanpa komando, menyakitkan diri bahwa banyak kesepian yang akan tandang nantinya.

Tidak, jika dirinya ingat bahwa malam kelabu ini akan sedikit membuatnya bahagia.

Phi Kwang lebih dulu berbicara tentang acara malam ini—salah satu jadwalnya. Memberi tahunya apa-apa saja yang harus di lakukan saat mengantarnya pulang, setelah itu wanita berpendidikan itu pergi begitu saja—benar-benar sibuk.

Ia tahu, salah satu stasiun televisi bukan pertama kali mengharapkan kehadiran keluarga kecilnya secara utuh, untuk menghadapi sebuah acara bintang biasa. Atau bahkan sekedar brifing sebelum jadwal pemotretan sebagai brand terkenal terlaksana keesokan harinya.

Dalam hati ia tetap bersyukur atas apa yang terjadi, sekalipun ini tidak tercipta sebab sebuah kenyataan.

Hatinya menghangat. Membayangkan bagaimana dapat kembali berkumpul dengan kedua orang tuanya.

Benar saja, seolah tanggung jawab mutlak. Anggota keluarga mulai menampakkan batang hidung, menyambangi rumah besar ini. Tentu saja untuk mempersiapkan segalanya. Di mulai dengan sang papa. Gun menapak lantai rumah dengan aura lelah yang kentara. Menyapa singkat lalu memutuskan untuk melenggang menuju kamar utama—hingga detik ini belum juga kembali menunjukan eksistensi.

Chimon benar-benar antusias. Phi Kwang menambahkan bahwa ia hanya perlu berpenampilan sederhana saja. Agensi menjalin kerja sama tunggal lagi dengan salah satu brand utama luar negri. Di mulai dengan jamuan makan malam santai—seperti kegiatan yang sudah-sudah. Menjadi alasannya bisa siap dengan waktu singkat. Memangnya apa yang harus di benahi dari penampilannya? Hoody putih polos, celana jeans gelap dengan sneakers putih terang—itu sungguh menawan.

Tugasnya hanya menunggu sampai phi Kwang menjemput, yeah semoga saja ketika itu terjadi kedua orang tuanya sudah benar-benar siap. Oh ayolah, dari pada mengkhawatirkan Gun yang tak kunjung siap, ia malah benar-benar risau sebab sang Papi belum juga menampakkan diri. Apa Off lupa?

IRIDESCENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang