13»[ Staying up]

1K 132 25
                                    


Iridescent

The story Pure from_©Alula_as Author.

●●●

Broken down. No feeling, no reason. I'am done. Just wanna sleep, and wake up if everything gonna be little bit better.

.

Terang matahari yang masih dapat di rasa. Hari baru menyingsing, menggulir malam dengan keadaan yang tak terkendali.

Insiden besar hingga mampu menciptakan keributan lanjutan, dari pihak lain.

Chimon sungguh tak dapat mengendalikan diri.

Bisakah kalian tak menjadi egois demi diriku?”

Pertanyaan singkat di lontarkan, menjadi mantra ampuh pembungkam suasana. Hingga berakhir tak berguna, kemarin malam.

Bukan hanya pertanyaan itu, namun mungkin dengan keberadaannya juga. Gun benar-benar tak ingin memberi titik terang dan pergi dalam diam dengan cepat. Membuatnya membatu.

Dan demi Tuhan, bahkan Off sekalipun hanya tetap terlihat pasrah. Tertunduk tanpa sepatah katapun!

Benar, mengapa kau harus susah-susah bertanya dan berharap sisi menyedihkan dalam dirinya akan mempengaruhi kedua orang di ambang keretakan itu.

Tak ada yang harus ia mengerti. Daerah kelam itu di tinggalkan. Dirinya tahu bahwa Off ingin merengkuh, namun lelaki bersetus sebagai kepala keluarga rumah ini, tak cukup baik memanfaatkan waktu.

Chimon muak! Amat muak!

Dan sialnya ia tak dapat berbuat apa-apa selain berdiam diri di balik pintu kamar dan terududuk lemas dengan linangan air mata. Tak ada yang sanggup ia lakukan selain memaki dirinya sendiri.

“Kenapa?” tanyanya pada angin.

Memangnya ia bisa apa, selain meratap?

Mengesampingkan segala macam apa yang ia punya, sesungguhnya Chimon Wachirawit hanyalah seorang anak rapuh yang belum dewasa.

Malam terlalui. Dan ia bersumpah tak pernah terjebak dalam malam paling buruk selama ia hidup.

Bukan hanya redup tapi juga menyakitkan.

Percayalah lara hati lebih sanggup membunuh daripada penyakit berbahaya sekalipun.

Benar, ia mungkin hanya anak kecil yang kurang paham arti hidup. Anakn tetapi anak kecil ini masih sanggup berdiri memantapkan hati.

Matahari hadir lagi. Begitu pula dengan segala tuntutan yang ada. Satu masalah tak seharusnya meruntuhkan segala yang ada.

«Iridescent»

Jika saja boleh memilih, maka phi Kwang lebih suka terbangun sebab panggilan menyebalkan beberapa, pertemuan karena adanya perombakan jam tuntutan agensi.

Percayalah selama hampir tigapuluh lima tahun dia hidup, tak ada satu kabarpun akan sesuatu hal yang mampu membuatnya mendelik hampir mati tersedak air mineral pagi -pagi buta.

Sungguh gila, jika boleh ia berpendapat.

Ayolah ini semua bukan sesuatu yang dapat di katakan sepele! Pecah kepala ini dirasa!

Mengemudi dengan brutal dan kencang membelah jalanan Bangkok tak peduli penampilan, hanya karena sebuah pesan teks yang terbaca pagi ini.

Yang ia tak paham, bagaimana bisa sebagai seorang manager ia bisa luput seperti ini? Ayolah perkara 'berpisah' bukan perkara main-main! Pasti ada keretakan yang tercipta cukup lama.

IRIDESCENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang