10»[Wasting life]

957 133 17
                                    


Iridescent

The story Pure from_©Alula_as Author.


●●●


Membendung kesedihan dan menahan segalanya—segala emosi yang ada.

Chimon bisa membohongi semua orang yang ada. Menyakinkan bahwa ia hidup dengan amat bahagia. Mengulas sepenggal senyum yang demi apapun terlihat amat nyata! Tanpa dasar perasaan.

Raga ini memang tetap berada pada tempatnya. Sebuah studio syuting megah berlatarkan layar canggih berkilauan, tersorot terang menjadi titik fokus semua pantauan atensi yang ada. Namun, bisa jelaskan mengapa beberapa pertanyaan serta pembicaraan yang ada sepanjang proses pengambilan adegan mengambang, tak sampai menembus rungu?

Dengungan asing memenuhi segala sisi. Lautan kamera kadang terang dan buram, sorot lampu-lampu terang mendadak terlihat seperti bayangan cahaya kabur.

Phi Jennie terdengar terbahak, entah karena apa! Ia benar-benar hilang fokus sejak awal acara ini dimulai. Duduk tegak tanpa kesadaran penuh. Komando melipir sekilas kemudian menguap begitu saja, meski senyum tetap mau tanggal pada tempatnya.

Suara tawa pelan Gun dan Off bersautan hanya dalam sekala renggang.

Oi! Luar biasa.” Itu suara phi Jennie. Wanita itu kembali terbahak, entah sebab topik yang mana lagi. “Aku yakin hal itu akan menempati puncak topik!”

“Aku akan sangat berterima kasih, Babii mau memberi do'a terbaik mereka padaku.” Gun berpesan sesuai dialog listnya.

Masih sama. Chimon sebatas sesekali menimpali dengan tawa hambar. Wajah Gun tersorot paling terang, bisa jadi. Lelaki mempesona itu penuh dengan keajaiban—kepribadiannya seakan berlipat ganda. Tanpa sungkan menatap Off dengan senyum penuh. Dan gilanya lagi Off juga melakukan hal yang sama. Seakan tak ada jarak barang seujung rambut yang membentang di kehidupan mereka. Benar-benar mengesampingkan dalamnya palung retak yang telah lama tercipta. Mengubur si kecil hidup-hidup.

Apa ia sakit? Sakit hati dan batin tepatnya. Jangan tanya apa penyebab. Ia mencoba profesional sungguh!

Segala macam pertanyaan masih dengan rancak tersimpan dalam otaknya yang hampir meletus, tentang kejadian di mana Oab mengecup bibir—

SIALAN! Tidak! Mengapa pemandangan itu terus terputar bak kaset konslet dalam pikirannya! Memori itu menggantung bagai parasit.

Seharusnya ada banyak perdebatan yang ingin ia ciptakan. Gun harus menjelaskan segalanya! Akan tetapi waktu menyelamatkan harga diri keluarga OffGun yang terhormat. Menunda kedunguannya dalam membuat insiden keributan, dengan memukul wajah Oab maybe?

Beberapa saat lalu, seperti tak terjadi apa-apa. Gun melenggang santai menuju area studio, sekilas membelai sisi wajahnya dengan lembut lengkap beserta senyum manis kearahnya yang tetap membatu ditempat.

Dunianya berputar saat itu juga. Suara keramaian mengalun mulai jelas. Off datang dengan langkah cepat tak lama kemudian. Sedikit berlari dari arah pintu ganda utama.

Oab tetap ada disana. Bahkan sempat memberi wai pada sang papi. Oh Tuhan! Dan Off seperti membalas tanpa pikir panjang layaknya manusia baik kebanyakan.

Papi, apa kehidupan seperti ini pantas di sebut sebagai pahala yang tak di berkati?’ Chimon membatin.

Kekecewaan ini sampai menbus relung hatinya.

IRIDESCENT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang