Chapter 5 : Bersiap

23 4 0
                                    

" Dia orangnya? " gumam teman study Lan.

" Kau kenal pemuda itu? " tanya seseorang yang mendengar gumaman teman study Lan.

" Ah ya, dia teman study kami. Namanya Lan Archie, dia memiliki hawa kehadiran yang sangat rendah di kelas. Tapi aku tidak menyangka jika dia sangat kuat seperti ini. " Jawab pria yang mengaku sebagai teman Lan.

" Kau sangat beruntung kawan dapat berteman dengannya. " balas pria tersebut dengar iri.

"Ah ya. Hahaha " tawa pria itu dengan nada bangga, seolah ketenaran Lan adalah ketenaran mereka sendiri.

Pada kenyataannya orang yang benar-benar dianggap Lan sebagai teman di kampus ini hanya bisa dihitung dengan satu tangan. Lan adalah orang dari luar kota, karena kepribadiannya Lan benar-benar mengabaikan hal-hal seperti berbaur dengan teman studinya. Maka dari itu orang yang mampu berteman dengan Lan biasanya adalah seorang idiot karena sifat mereka yang dapat mengabaikan sifat Lan.

Dan saat ini saat Lan terkenal tentu saja akan ada orang-orang  yang memanfaatkan ketenaran Lan untuk diri mereka sendiri. Contohnya pria yang mengaku sebagai teman Lan tadi, namanya Aldo.

Dengan perasaan bangga Aldo pergi berjalan ke depan Lan saat dia menyapa Lan seperti saudara karibnya sendiri.

" Haha, Lan. Aku tidak tau kalau kau sekuat ini. Mari kita berkumpul dengan teman sekelas. "

Mendengar panggilan akrab Aldo tadi, orang-orang banyak membuat pandangan iri padanya yang membuat Aldo mengangkat kepalanya lebih tinggi.

Mendengar seseorang memanggilnya Lan berhenti sejenak saat dia melihat pria muda kurus dan tinggi berjalan ke arahnya, Lan mencari ingatan tentang orang itu di dalam pikirannya. Sejujurnya memori Lan saat ini sangat kacau, memori nya saat ini terutama di dominasi oleh memori masa depannya. Bahkan Lan mengalami kesulitan mengingat tata lokasi kampus sebelumnya.

Setelah mencari di ingatannya selama beberapa saat, Lan akhir nya menemukan Aldo dengan memori masa kini nya. Jika Lan hanya mengandalkan memori masa depannya mustahil bagi Lan untuk dapat mengenali Aldo.

Setelah berhasil mengingat Aldo, Lan hanya menatap Aldo untuk beberapa saat sebelum mulai berjalan kembali dengan ekspresi tidak peduli. Fakta bahwa dia kesulitan mengingat Aldo itu berarti Aldo hanyalah orang yang tidak signifikan untuk diingat olehnya, bahkan mungkin Aldo adalah salah satu orang yang tewas duluan pada tahap awal bencana.

Melihat Lan mengabaikannya Aldo menjadi marah, dia telah menjadi bahan ejekan umum karena tingkahnya yang sok akrab dengan Lan.

" Orang ini menjadi besar kepala setelah sedikit terkenal. Tunggu saja, Martin pasti tidak akan pernah melepaskan Lan. " Pikir Aldo dengan marah.

Banyak orang juga berpikir begitu, mungkin Lan akan menikmati ketenaran ini untuk beberapa waktu. Tapi Martin tidak hanya memiliki kekuatan besar, tapi dia juga memiliki latar belakang besar yang mendukungnya. Dengan kepribadiannya Martin tidak mungkin akan melepas Lan dengan mudah.

Itulah sebabnya walaupun banyak orang yang iri pada Aldo tetapi rasa iri mereka hanya berlangsung sesaat.

Bagaimanapun Lan tidak peduli dengan hal tersebut saat dia terus berjalan keluar kampus.
Lan tidak pernah menganggap Martin sebagai lawannya, melainkan hanya hama yang mengganggu. Dibandingkan dengan lawan yang harus dihadapinya di masa depan, latar belakang Martin hanyalah sampah.

Jika Martin berani menghalangi jalannya, bahkan jika latar belakang nya 1000 kali lebih kuat. Lan masih akan dapat mengeliminasi nya dari muka bumi.

Keluar dari kampus Lan kembali ke asrama nya untuk menyimpan barang-barangnya. Setelah itu Lan pergi ke supermarket.

Disana Lan menghabiskan semua uangnya, untuk membeli berbagai barang seperti makanan kaleng, pisau kecil dan bahkan ada beberapa produk kimia kuat di dalam keranjang.

Dengan semua barang belanjaan Lan bahkan kasir pun ketakutan saat dia berpikir Lan sebagai teroris.

Regressor : The Second Chance ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang